Anies soal Fasilitas Disabilitas: Kekurangan Jakarta Jangan Ditutupi

3 September 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara lokakarya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara lokakarya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka acara lokakarya pertukaran informasi berkelanjutan tentang peluang pendidikan dan peningkatan partisipasi penyandang disabilitas antara Jakarta - Berlin. Acara ini sekaligus memperingati hubungan kerja sama sister city antara Jakarta dan Berlin.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Anies meminta agar para PNS Pemprov DKI yang ikut lokakarya ini tidak menutup diri terhadap kekurangan Jakarta, khususnya dalam menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Menurut Anies, kekurangan ini harus disampaikan untuk menghadirkan solusi.
“Bagi kami, kita yang berseragam ini yang mengikuti workshop, pesan saya jangan close minded. Jakarta kurang ini, kurang itu iya, dan itu sudah begitu puluhan tahun. Enggak usah di-defense, enggak usah kita menjaga menutupi seakan (tidak ada kekurangan), endak. Ya itu emang kurangnya kita, lalu kita perbaiki sama-sama,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara lokakarya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin anak buahnya membuka diri untuk ide-ide baru dari para narasumber dan diterapkan di Jakarta. Dengan begitu, ia berharap Jakarta bisa menjadi kota yang ramah bagi disabilitas dan masyarakat lainnya.
ADVERTISEMENT
“Enggak udah defensif, ya begitulah kenyataannya. Kalau kita bisa open minded, kita terima ide, insyaallah Jakarta kita menjadi kota yang ramah penyandang disabilitas, ramah lansia, ramah anak, juga ramah bagi semuanya," tutur Anies.
Selain itu, Anies juga mengimbau kepada bawahannya agar Jakarta tidak boleh hanya sekadar melaksanakan aturan, tapi juga meninjau ulang aturan yang ada apakah sudah mengandung prinsip kesetaraan atau belum. Menurut Anies, jika kota telah menghadirkan infrastruktur yang ramah bagi penyandang disabilitas, anak usia dini hingga lansia, maka kota tersebut telah ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara lokakarya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
“Memastikan bahwa aturan-aturan yang ada di kota kita berorientasi pada kesetaraan itu menjadi yang mendasar. Mulai dari fasilitas infrasturktur keras (seperti) jalan, gedung, dan alat transportasi, sampai kepada infrastruktur lunak seperti kesetaraan kesempatan belajar, kesempatan berusaha. Itu semua harus menjadi perhatian kita,” tegas Anies.
ADVERTISEMENT
Acara lokakarya tersebut merupakan bagian dari peringatan kerja sama sister city yang ke-25 tahun antara Jakarta dan Berlin. Acara ini juga merupakan kerja sama antara Gerakan Kesejahteraan Tunarungu untuk Indonesia, Universitas Humboldt, Pemprov DKI Jakarta, dan Pemerintah Kota Berlin.