news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies soal Mahar ke Prabowo: Enggak Ada, Duit dari Mana?

12 Januari 2018 11:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus Gerindra La Nyalla mengaku diminta mahar oleh Gerindra sebesar Rp 40 miliar jika ingin maju sebagai calon gubernur di Jawa Timur. Ia juga menyatakan akan keluar dari Partai Gerindra, setelah gagal diusung di pilgub.
ADVERTISEMENT
Pernyataan La Nyalla itu mendapat banyak reaksi dari sejumlah kader Gerindra. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ikut berkomentar terkait hal tersebut. Pasalnya, pada Pilgub DKI Jakarta yang diselenggarakan 2017, ia bersama Sandiaga Uno maju karena diusung oleh Partai Gerindra.
"Enggak ada (mahar). Duit dari mana saya?" ucap Anies di Gedung PKK Melati Jaya, Jalan Kebagusan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).
Sebelumnya, Sandi juga menegaskan tidak pernah ada mahar politik ke Prabowo saat Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, Prabowo merupakan pribadi yang profesional sehingga tak mungkin meminta mahar kepada kadernya yang ingin maju di pilkada.
Deklarasi di kediaman Prabowo Subianto    (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi di kediaman Prabowo Subianto (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Enggak ada sama sekali. Pak Prabowo sangat profesional. Itu sudah terbukti saat mencalonkan Pak Jokowi dan Pak Ahok. Waktu saya dan Mas Anies juga sama," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (12/1).
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pada Kamis (11/1) kemarin, La Nyalla mengungkapkan kekecewannya terhadap Gerindra kepada awak media. Dia mengaku, harapannya untuk maju di Pilgub Jatim mesti pupus lantaran harus menyerahkan mahar sebesar Rp 40 miliar sebagai syarat.
Dalam Pilgub Jatim pun Partai Gerindra awalnya menyuarakan untuk mendukung La Nyala. Namun, hal itu tidak terjadi karena pada akhirnya Gerindra mendukung Saifullah Yusuf sebagai cagub.