Anies soal Prostitusi di Kalibata City: Pengelola Harus Dengar Warga

16 September 2018 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies dihampiri warga rusun Karet Tengsin. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies dihampiri warga rusun Karet Tengsin. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi sudah beberapa kali mengungkap kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sudah sidak ke lokasi dan berbicara langsung dengan warga dan pengelola.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, saat ini, penghuni dan pengelola Kalibata City tengah duduk bersama mendiskusikan masalah ini. Anies berpesan, pengelola Kalibata City harus mendengar masukan dan solusi dari para penghuni.
“Jadi intinya ketika saya ketemu mereka, intinya warga itu (penghuni Kalibata City) tahu persis apa yang mesti dikejakan warga di Kalibata. Pengelola harus mengikuti apa yang diberikan solusinya oleh warga karena itu kan cara menelikung sistemnya jual beli persewaannya itu kan yang tahu persis yang ada di situ,” kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9).
Kalibata City. (Foto: dok. Agoda)
zoom-in-whitePerbesar
Kalibata City. (Foto: dok. Agoda)
Dalam diskusi singkat dengan penghuni, Anies memastikan tak ada warga yang ingin prostitusi tumbuh subur di Kalibata City. Karena itu, butuh kebesaran hati dari pengelola apartemen untuk mendengar lebih dalam saran dan masukan dari warga.
ADVERTISEMENT
“Warga tidak menginginkan itu terjadi. Jadi sekarang sedang mereka bicarakan tata cara untuk pencegahannya baru nanti pengelola harus melaksanakan,” tambah mantan Mendikbud itu.
Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta memang sudah memiliki perda terkait dengan prostitusi, Tapi, untuk kasus Kalibat City, ada aturan internal yang harus diselesaikan dulu secara baik oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya.
“Kalau perdanya sudah ada tapi kan ini permasalahan aturan di dalam lingkungannya,” ucap Anies.