news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies soal Tong Sampah Rp 9,5 M: Jakarta Bukan Satu-satunya yang Pakai

5 Juni 2018 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di Polda Metro Jaya (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Polda Metro Jaya (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menanggapi polemik pengadaan tong sampah 660 liter senilai Rp 9,58 miliar. Ia menyebut, Jakarta bukan satu-satunya kota yang menggunakan tempat sampah dengan model sama.
ADVERTISEMENT
"Surabaya sudah mulai menggunakan ini mulai tahun 2013, kemudian daerah lain yang menggunakan ada Probolinggo, Bandung, Medan, Palembang, Malang. Ini ada daftarnya," kata Anies usai rapat soal pengamanan jelang Idul Fitri di Polda Metro Jaya, Selasa (5/6).
Ia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta pada 2015 dan 2016 membeli truk sampah (truck compactor), baru kemudian dibeli tempat sampah yang cocok dengan truk tersebut. Sedangkan untuk pembeliannya sendiri dilakukan lewat sistem e-purchasing melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).
"Jadi awalnya adalah truknya dulu. Sesudah truk kemudian tempat sampahnya diadakan pada tahun 2017. Nah pemilihannya mengikuti barang yang tersedia di LKPP, jadi barang itu bukan dapat melalui tender tapi didapat melalui pembelian lewat e-katalog," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Tempat Sampah 600 Liter Milik Dinas LH DKI (Foto: Sudin LH Jakbar)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Sampah 600 Liter Milik Dinas LH DKI (Foto: Sudin LH Jakbar)
Menurutnya, pengolahan sampah jadi lebih mudah semenjak digunakannya truck compactor dan tempat sampah dengan kapasitas volume yang lebih besar. Hal itu dinilai menjadi salah satu keistimewaan mengapa pembelian dilakukan kembali di tahun 2018.
"Kalau mengapa barangnya itu, di LKPP ada jadi proses (pembelian)nya disitu. Dan ini bukan ada di tahun 2018, ini sudah ada sejak tahun lalu dan Jakarta bukan satu-satunya," ucapnya.
Anies dan Sandiaga sebelumnya telah sepakat untuk menunda memberikan klarifikasi kepada publik terkait anggaran pengadaan tong sampah. Anies akan memberikan klarifikasi pada waktu yang tepat, dan meminta masyarakat untuk memeriksa pemberitaan yang selama ini berkembang.
Tempat Sampah 600 Liter Milik Dinas LH DKI (Foto: Sudin LH Jakbar)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Sampah 600 Liter Milik Dinas LH DKI (Foto: Sudin LH Jakbar)
Anggaran pengadaan tong sampah merek Weber asal Jerman sudah dilakukan sejak masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Saat itu, usulan pengadaan dilakukan pada 2016, kemudian anggaran dimasukkan dalam APBD 2017.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI kemudian menganggarkan kembali tong sampah yang diproduksi PT Groen Indonesia dalam APBD 2018. Pengadaannya sendiri masuk dalam anggaran Dinas Lingkungan Hidup DKI.
Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 12,6 miliar untuk pembelian 2.640 unit, termasuk ongkos pengiriman keseluruhan langsung dari Jerman senilai Rp 79,2 juta. Angka tersebut yang diusulkan sebagai estimasi jika pada tahun berikutnya terjadi inflasi atau fluktuatif nilai tukar dolar.
"Dengan saya lihat e-katalog, harganya sesuai segitu. Yang terserap Rp 9,581 miliar. Sisa lebih dari anggaran itu akan dikembalikan ke kas daerah," kata Kepala Dinas LH DKI, Isnawa Adji, saat dihubungi pada Senin (4/6).