Anies Tegaskan Tak Ada Operasi Yustisi: Diganti Bina Kependudukan

31 Mei 2019 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menyapa pegawai di Balai Kota Jakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menyapa pegawai di Balai Kota Jakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Gelombang urbanisasi ke Jakarta setelah libur lebaran selalu menjadi sorotan. Tapi, Pemprov DKI Jakarta tahun ini tak akan menggelar operasi yustisi seperti tahun-tahun sebelumnya. Operasi ini akan diganti dengan program bina kependudukan.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka seluas-luasnya bagi para pendatang untuk datang dan bekerja di Jakarta. Tapi, Anies menyarankan, mereka yang sudah siap mengadu nasib di Jakarta juga melengkapi diri dengan syarat kependudukan.
“Saya minta kepada semua yang datang ke Jakarta bawa surat-surat kependudukan. Kemudian kita akan ada program, nama programnya itu saya belum apa namanya tapi saya tidak mau menggunakan istilah operasi lagi, tidak operasi,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, (31/5).
“Oh namanya (dulu) operasi bina kependudukan, sekarang adalah pelayanan bina kependudukan,” tambahnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) dan Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy (kiri) melepas pemudik di Monas. Foto: Moh Fajri/kumparan
Untuk itu, Anies meminta partisipasi dari para Ketua RT/RW untuk mencatat warga baru yang mengadu nasib di Jakarta. Selain data kependudukan, Anies mengharapkan masyarakat yang datang ke Jakarta harus mengurus BPJS Kesehatan agar dapat dilayani dengan cepat bila terjadi sesuatu.
ADVERTISEMENT
“Jadi yang pertama adalah bawa surat-surat itu. Yang kedua daftarkan ke BPJS (Kesehatan) sebelum ke Jakarta. Sehingga kalau ada masalah kesehatan akan ter-cover oleh BPJS karena sebelum mereka warga DKI, Pemerintah DKI tak bisa meng-cover,” terang Anies.
Lebih lanjut, Anies menegaskan para pendatang baru harus mempunyai pengalaman atau keterampilan dalam bekerja. Sehingga saat tiba di Ibu Kota bisa bersaing dalam proses meraih pekerjaan sesuai yang diinginkan.
“Di sini namanya pasar tenaga kerja tuh, sumber, suply, and demand. Jadi kalau tidak ada demand-nya yang pasti enggak akan ke sini juga. Artinya pasti ada peluang kalau ada peluang baru kerja,” terang Anies.