Anies Tunjuk Jakpro Kelola Penyelenggaraan Formula E 2020

15 Agustus 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian aplikasi e-Uji Emisi dan pengecekan uji emisi kendaraan bermotor di Balai Kota, Jakarta, Selasa (13/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian aplikasi e-Uji Emisi dan pengecekan uji emisi kendaraan bermotor di Balai Kota, Jakarta, Selasa (13/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta butuh dana besar untuk menyelenggarakan Formula E 2020. Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk BUMD, PT Jakarta Propertindo, untuk mengelola gelaran balap mobil listrik ini.
ADVERTISEMENT
"Jadi, gini. Ini ada Jakpro. Jakpro buat komite yang bertugas, komite bukan di bawah Dinas Pemuda Olahraga. Tetapi di bawah Jakpro," kata Anies di Gedung Balai Kota, Jakarta, Kamis (15/8).
"Sehingga dia beraksi sebagai entitas badan usaha sehingga memudahkan untuk mengatur kontrak dan lain-lain," tambahnya.
Suasana pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melihat Formula E. Foto: Dok. Istimewa
Untuk menyelenggarakan Formula E, Pemprov DKI Jakarta harus menyerahkan commitment fee sebesar 20 juta pounds. Itu belum biaya penyelenggaraan lainnya.
Anies menuturkan, dana awal penyelenggaraan Formula E memang dari APBD DKI Jakarta. Tapi untuk memenuhi semua kebutuhan, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan pihak lainnya. Proses kerja sama ini akan dikomandoi oleh PT Jakpro.
"Jakpro yang ditugaskan sehingga bisa melakukan kontrak-kontrak kerja sponsor dari banyak pihak, kontrak kerja itu sifatnya B to B. Dan di situ kenapa kita menggunakan badan usaha berbentuk PT seperti Jakpro," ujarnya.
Suasana pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melihat Formula E. Foto: Dok. Istimewa
Anies yakin, gelaran Formula E di Jakarta akan memberi dampak besar bagi perekonomian di Jakarta. Diperkirakan, potensi ekonomi yang timbul mencapai Rp 1,2 triliun untuk semua sektor.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan acara bertaraf internasional seperti Formula E tidak bisa dilihat dari sisi bisnis bisnis semata. Anies menyebut uang yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta tak serta merta mementingkan pemasukan, tapi menggerakkan perekonomian.
Suasana pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersalaman dengan pembalap Formula E. Foto: Dok. Istimewa
"Ini bedanya kalau pemerintah. Pemerintah itu kalau mengeluarkan uang adalah untuk membangun sekaligus menggerakkan perekonomian, bukan pemerintah mengeluarkan APBD untuk cari income, contohnya begitu," jelas dia.
"Tetapi nanti akan ada sponsor. Dan nanti akan ada perencanaan keuangannya. Sekarang baru pada fase awalnya. Dan kenapa disiapkan anggaran supaya kita punya ruang, apakah nanti semua dikeluarkan belum tentu. Tapi bahwa ruang itu ada, nah disiapkan," ucap Anies.