Antisipasi Bencana di 2019, TNI Tambah Kapal Rumah Sakit Jenis LPD

16 Januari 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRI Banda Aceh (Foto: Dok. Kolinlamil TNI AL)
zoom-in-whitePerbesar
KRI Banda Aceh (Foto: Dok. Kolinlamil TNI AL)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bencana alam di Indonesia kini menjadi perhatian penuh pemerintah. TNI berencana membeli satu kapal jenis Landing Platform Dock (LDP) untuk mendukung operasi penanggulangan bencana di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kapal LPD ini akan melengkapi armada kapal rumah sakit TNI. Saat ini, TNI hanya memiliki KRI Soeharso dan satu kapal LDP yang berfungsi sebagai kapal rumah sakit.
“Sesuai yang dibicarakan di Ratas, terkait adalah dengan bencana alam, di 2019 kita akan menghadapi ancaman pertama bencana alam karena kita rawan bencana alam. Sehingga ada beberapa alat untuk membantu evakuasi, membantu memberikan bantuan kesehatan, di antaranya dalam Renstra kedua ini ada penambahan kapal LPD,” kata Hadi usai rapat pimpinan di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
TNI AL dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) kirim 1000 ton bantuan logistik dengan kapal kemanusiaan KRI Banjarmasin (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
TNI AL dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) kirim 1000 ton bantuan logistik dengan kapal kemanusiaan KRI Banjarmasin (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Hadi menjelaskan kapal LPD tersebut terdapat beberapa kontainer yang dapat digunakan untuk ruang perawatan korban bencana alam. Kapal ini akan berfungsi layaknya rumah sakit terapung seperti KRI Soeharso.
ADVERTISEMENT
“Penambahan kedua. Saat ini kita memfungsikan satu LPD, kita tempatkan beberapa kapsul atau kontainer-kontainer yang bisa digunakan perawatan bagi korban bencana. Sehingga praktis kita punya dua kapal LPD: Satu Soeharso, satu lagi LPD untuk difungsikan sebagai rumah sakit,” kata Hadi.
Selain penambahan kapal, terkait bencana alam, Hadi mengatakan Presiden telah memerintahkan satuannya untuk mengecek peralatan deteksi dini tsunami yang ada di perairan Indonesia. Hal itu untuk memetakan potensi tsunami yang ada di Indonesia. Sehingga TNI mengetahui wilayah mana saja yang perlu penambahan pasukan khusus untuk penanggalangan bencana.
“Untuk pengecekan alat ini akan dilaksanakan oleh TNI AL karena adanya di pesisir laut mulai dari Mentawai, Selat Sunda sampai NTT,” kata Hadi.
ADVERTISEMENT