Arab Saudi Marah, Penerbangan dan Pendidikan ke Kanada Dihentikan

7 Agustus 2018 9:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
ADVERTISEMENT
Kisruh diplomatik antara Arab Saudi dan Kanada masih terus berlanjut. Setelah sebelumnya Saudi mengusir diplomat Kanada, pemerintahan Raja Salman menghentikan penerbangan langsung ke Kanada dan menyetop program pertukaran pendidikan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, maskapai nasional Saudi, Saudia, melalui akun Twitternya pada Senin (6/8) mengumumkan penangguhan penerbangan dari dan ke Toronto, Kanada.
Di hari yang sama, Arab Saudi mengumumkan penghentian program pertukaran pendidikan dengan Kanada. Mahasiswa Saudi penerima beasiswa di Kanada akan dipindahkan ke negara lain.
Hubungan diplomatik kedua negara memburuk setelah Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland di akun Twitternya pekan lalu mengomentari penangkapan aktivis HAM Samar Badawi, adik dari penulis Raif Badawi, yang juga dipenjara. Istri Badawi, Ensaf Haidar, kini tinggal di Quebec bersama tiga anaknya dan mendapatkan kewarganegaraan Kanada.
Sehari setelahnya, Kementerian Luar Negeri Kanada mengeluarkan seruan yang sama, agar Saudi membebaskan para aktivis HAM, termasuk Samar Badawi.
ADVERTISEMENT
Arab Saudi langsung marah, membalas komentar dalam serangkaian tweet. Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan komentar Kanada itu adalah bentuk campur tangan dalam urusan dalam negeri mereka.
"KSA (Kerajaan Arab Saudi) dalam sejarahnya tidak pernah dan tidak akan menerima setiap bentuk intervensi dalam masalah dalam negeri Kerajaan. KSA menganggap posisi Kanada sebagai serangan terhadap KSA dan memerlukan tindakan tegas," tulis Kemlu Saudi.
Pada Minggu (5/8), Saudi menarik duta besarnya dari Kanada dan memberi waktu 24 jam bagi dubes Kanada di Saudi untuk hengkang.
Kanada tidak gentar. Freeland mengatakan "Kanada akan selalu membela hak asasi di Kanada dan seluruh dunia, dan hak wanita adalah hak asasi
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan Kanada telah mendapatkan informasi "yang menyesatkan" soal para aktivis. Menurut Jubeir, para tahanan adalah subjek dari hukum Saudi yang dijamin hak-haknya.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan bahwa negaranya tidak akan menoleransi setiap bentuk campur tangan negara lain.
"Kerajaan Saudi tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan Saudi tidak akan menerima upaya campur tangan dalam urusan negara kami. Kami meresponsnya dengan tegas," kata Jubeir.