Aries 'Spiderwoman': Gagal di Atletik, Berjaya di Panjat Tebing

31 Mei 2018 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegemberiaan Aries saat meraih juara 1 dunia. (Foto: Dok. IFSC)
zoom-in-whitePerbesar
Kegemberiaan Aries saat meraih juara 1 dunia. (Foto: Dok. IFSC)
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Aries Susanti Rahayu (23) meraih juara dunia di Chongqing, China, meruntuhkan mitos emas bagi Indonesia. Selama ini Timnas Indonesia kerap masuk partai final tapi belum pernah meraih emas dalam seri kompetisi International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup alias Kejuaraan Dunia Panjat Tebing.
ADVERTISEMENT
Aries yang masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sejak pertengahan 2017 itu mengaku begitu mencintai panjat tebing. Namun siapa sangka awalnya Aries menekuni panjat tebing karena banting setir dari karier sebelumnya di atletik yang dinilai kurang moncer.
Aries mengaku dikenalkan panjat tebing oleh guru olahraganya saat duduk di bangku kelas 2 SMP. Rupanya sang guru melihat bakat Aries di panjat tebing.
"Dulu saya dari SD sampai SMP ikut perlombaan atletik belum pernah dapat juara di provinsi, hanya sampai kabupaten. Jadi saya banting setir di dunia panjat, alhamdulillah sampai sekarang," tutur Aries saat berbincang, Selasa (15/6).
Dari perkenalan tersebut, Aries kemudian mantap mengubah kiblat dari atletik ke panjat tebing. Dia mulai fokus dan kerap latihan di wall climbing di daerahnya.
ADVERTISEMENT
Setelah bertahun-tahun menekuni panjat tebing, pada 2008 dia mulai mengikuti Kejuaraan Youth di tingkat nasional. Aries berhasil meraih medali perak untuk kategori women speed dalam kejuaraan nasional yang pertama kali diikutinya itu.
Selepas kejuaraan tersebut, tak terhitung berbagai kompetisi nasional yang dia ikuti. Tak hanya berlaga pada nomor speed, Aries juga pernah menjajal nomor lain seperti lead dan boulder, namun tak sefokus di speed.
Aries kalah di semifinal Tai'an. (Foto: Dok. IFSC)
zoom-in-whitePerbesar
Aries kalah di semifinal Tai'an. (Foto: Dok. IFSC)
Lalu pada 2017 dia mulai menjajal kejuaraan internasional, yakni Asian Championship di Teheran, Iran. Setelah itu semakin banyak kejuaraan internasional yang dia ikuti, terlebih untuk persiapan Asian Games 2018.
"Saya ikut World Cup series sudah 5 kali dan Asian Championship 1 kali," kata Aries yang mendapat julukan spiderwoman dari netizen ini.
ADVERTISEMENT
Di kejuaraan World Cup series, Aries langsung menembus partai big final, meski kerap tak menembus tiga besar. Hingga pada kejuaraan dunia di Chongqing, China, Aries berhasil meraih emas. Ini medali emas pertama yang ia peroleh dalam kejuaraan dunia.
Aries juara 1 di world cup Chongqing. (Foto: Dok. IFSC)
zoom-in-whitePerbesar
Aries juara 1 di world cup Chongqing. (Foto: Dok. IFSC)
Kemenangan ini jugalah yang membuat Aries viral di jagat maya dan mempopulerkan panjat tebing secara lebih luas di Indonesia. Bagi Aries, ini salah satu kemenangan yang tak terlupakan, meski baginya semua kejuaraan berkesan.
“(Pengalaman tak terlupakan) Pastinya saat saya bisa mengibarkan bendera merah putih untuk Timnas Panjat Tebing Indonesia di Chongqing," ujar perempuan yang hobi traveling ini.
Aries mengaku dilahirkan dari keluarga petani yang tak ada bibit atlet sama sekali. Meski demikian kedua orang tuanya, F Sanjaya dan Maryati, selalu mendukung kegiatan putri bungsunya tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat ini Aries dan tim sedang fokus mengikuti Pelatnas di Yogyakarta. Mereka ditempa untuk tampil sebaik mungkin dalam Asian Games 2018 yang digelar pada Agustus mendatang.
---------------------------------------------------
Ikuti kisah Aries lainnya dalam topic Aries Spiderwoman