Arisan Online Sebagai Sistem Pembayaran Barang

13 Desember 2018 11:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jebakan Arisan Online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jebakan Arisan Online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Indonesia, arisan seakan telah menjadi budaya sekaligus wadah berkumpul dengan sahabat serta keluarga. Namun seiring perkembangan teknologi, arisan justru digunakan sebagai moda investasi juga sistem pembayaran belanja online yang mudah meski berisiko tinggi.
ADVERTISEMENT
Tak melulu cerita soal penipuan, arisan online juga bisa menjadi peluang investasi bila dikelola dengan jujur. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh Shaby Hanifa Dwinanda, pemilik online shop yang menerapkan sistem arisan sebagai salah satu metode pembayaran.
Mulanya Shaby hanya berjualan produk-produk elektronik seperti ponsel dan laptop di toko onlinenya @9blowing. Namun harga produk yang selangit tak jarang membuat pelanggannya harus berpikir dua kali sebelum membeli.
Karenanya, Shaby membuat skema arisan online sebagai alat bantu untuk memudahkan pembayaran bagi pelanggan juga demi kelancaran omset bisnisnya.
"Arisan itu di online shop aku sebenarnya sebagai salah satu metode pembayaran saja. Karena kan di 9blowing ada sistem cicilan, cicilan tabungan, cicilan credit card, juga arisan. Arisan ini sistemnya sebenarnya kayak cicilan sih, cuma memang sistem arisan. Jadi tiap bulan ada yang dapat (gadget) yaitu pemenang arisannya," ujar Shaby saat ditemui kumparan di Jakarta Selatan, Senin (10/12).
Shaby, pemilik arisan online 9blowing (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Shaby, pemilik arisan online 9blowing (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Saat ini ada 12 anggota arisan online yang aktif di grup Line milik Shaby. Setiap awal bulan, ada seorang anggota yang berhak mendapatkan arisan dalam bentuk produk elektronik yakni ponsel. Ponsel tersebut lantas dikirimkan oleh Shaby setiap tanggal 5 atau setelah semua anggota melunasi uang arisannya.
ADVERTISEMENT
Perempuan 24 tahun itu mengaku, dirinya belum pernah bertemu dengan ke-12 orang anggota arisan online miliknya. Hanya bermodal saling percaya antara dirinya dengan 12 anggota arisan lainnya, Shaby berani bertaruh risiko tinggi.
"Kalau misalnya untuk member yang susah bayar dan lama bayarnya itu pasti ada, karena enggak mungkin enggak ada kan, nah tapi karena memang membernya dari awal udah aku seleksi jadi aku tahu kalau orang itu enggak akan nipu," lanjutnya.
Untuk meminimalisir risiko, Shaby menyeleksi terlebih dahulu anggota yang akan bergabung di arisan online miliknya. Selain itu, peraturan ketat juga diterapkan bagi para anggota agar disiplin dan tak ada kecurangan atau penipuan.
Jebakan arisan online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jebakan arisan online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mulai dari denda Rp 30 per hari bagi yang telat bayar arisan, hingga ancaman hukum bagi anggota yang kabur atau tak bisa membayar tunggakan arisan.
ADVERTISEMENT
"Seleksi peserta member arisannya itu jadi aku minta mereka kirim KTP, KK, terus buku tabungan sama ATM, sama slip gaji kalau misalkan mereka kerja kantoran," katanya.
Shaby juga mencari tahu kebenaran informasi yang ia terima dari internet dan akun sosial media milik calon anggota arisan. Bila dirasa meyakinkan, si anggota berhak ikut arisan selama setahun ke depan.
Meski sudah diseleksi, permasalahan seperti anggota yang telat bayar arisan kerap jadi kendala. Kalau sudah begitu, Shaby harus nombok sejumlah uang untuk menutupi kekurangan pembelian ponsel yang akan dikirimkan ke pemenang arisan di bulan itu.
"Paling aku Line, Whatsapp, terus untuk bayar. Aku bilangnya, arisan ini bukan punya aku tapi punya kalian semua. Kan 12 member ini jadi kalau misalnya ada satu orang yang enggak bayar jadi otomatis yang kena ya semuanya," tuturnya.
Jebakan arisan online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jebakan arisan online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Meski berisiko, diakui Shaby, berkat metode pembayaran arisan online, omset toko online elektroniknya meningkat drastis. Selama setahun ia bisa mengantongi keuntungan sebesar Rp 12-20 juta dari satu arisan online yang dikelola.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota arisan online ialah Tri Haryani. Sebelum memutuskan untuk bergabung di arisan, Tri mencari tahu soal online shop milik Shaby.
“Awalnya sempat ragu kan, tiap hari aku lihatin testimoninya, ‘Oh ini bener nih jujur nih si 9blowing’. Yaudah aku coba aja dulu,” tutur Tri saat dihubungi kumparan, Rabu (12/12).
Meski terpercaya dan sudah memiliki ratusan testimoni dari pelanggannya, arisan online 9blowing belum memiliki izin usaha resmi dari pemerintah. "Kalau izin usaha, aku belum karena online shop kan agak susah ngurusnya dan aku belum sempat juga," jelas Shaby.
Namun demi kemajuan bisnis dan kepercayaan pelanggannya, Shaby berjanji untuk segera mengurus izin usaha.
Simak selengkapnya kisah para korban arisan online dalam topik Jebakan Arisan Online.
ADVERTISEMENT