Arkeolog Peru Temukan 227 Mayat Anak Korban Ritual

28 Agustus 2019 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tengkorak anak-anak yang berusia 14 tahun yang dikorbankan dalam sebuah ritual untuk menghormati dewa budaya Chimu. Foto: AFP/Luis Puell
zoom-in-whitePerbesar
Tengkorak anak-anak yang berusia 14 tahun yang dikorbankan dalam sebuah ritual untuk menghormati dewa budaya Chimu. Foto: AFP/Luis Puell
ADVERTISEMENT
Arkeolog di Peru menemukan kuburan massal yang berisi jasad 227 anak. Ratusan bocah tersebut dihabisi nyawanya sebagai bagian dari ritual pengorbanan anak.
ADVERTISEMENT
Kuburan massal ditemukan di dekat Huanchacho, sebuah kota wisata yang terletak di tepi pantai utara Ibu kota Peru, Lima.
"Ini adalah kuburan massal terbesar sisa-sisa (mayat) anak-anak yang dikorbankan telah ditemukan," kata kepala yang memimpin kelompok arkeolog itu, Feren Castillo, seperti dilansir Aljazeera­­­­, Rabu (28/8).
Menurut Castillo, jasad anak-anak yang ditemukan berusia antara empat dan empat belas tahun. Beberapa dari jasad yang ditemukan di tepi pantai masih memiliki kulit dan rambut.
Foto udara kuburan massal di Peru Foto: AFP/Programa Arqueologico Huanchaco
Arkeolog mempercayai anak-anak ini dibunuh dan dikorbankan untuk sebuah ritual menghormati dewa kebudayaan Chimu.
Bukti mereka telah dibunuh adalah seluruh jasad anak-anak itu menghadap ke arah laut. Menurut arkeolog, mereka dijadikan persembahan untuk menenangkan badai El Nino.
Peradaban Chimu adalah salah satu kebudayaan yang paling kuat di Peru, dengan wilayahnya yang tersebar di sepanjang garis pantai negara itu sampai ditaklukkan oleh kekaisaran Inca pada 1475.
ADVERTISEMENT
Kuburan massal ini bukan yang pertama kali ditemukan oleh para arkeolog. Pada April 2018, para arkeolog turut menemukan kuburan massal dari 140 anak-anak. Rentang usianya juga sama, antara lima hingga empat belas tahun.
Dua bulan kemudian, 56 kerangka manusia juga ditemukan di lingkunga Pampa la Cruz.