news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

AS dan Korsel, Jangan Remehkan Kemampuan Rudal Baru Korut

10 Mei 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah rudal terlihat diluncurkan saat latihan militer di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah rudal terlihat diluncurkan saat latihan militer di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Para ahli senjata mengatakan Korea Utara mulai serius mengembangkan rudal untuk menyerang Korea Selatan atau Amerika Serikat. Untuk itu, mereka mengimbau agar AS dan Korsel tidak meremehkan kemampuan rudal Korut.
ADVERTISEMENT
Korut kembali menguji rudal mereka pada Kamis (9/5), kurang dari seminggu setelah pengujian sebelumnyaSabtu pekan lalu. Korut mengklaim telah menembakkan rudal jarak-jauh, namun menurut pengamatan AS dan Korsel rudalnya berjarak tembak-dekat.
Jarak tembak dan daya ledak yang kecil dianggap bukan ancaman berarti. Bagi AS, ancaman terbesar adalah jika Korut telah sukses menembakkan rudal balistik antarbenua atau ICBM, apalagi jika berhulu ledak nuklir.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat mengawasi latihan militer. Foto: Reuters
Namun menurut pengamat, justru rudal dan roket kecil yang jadi masalah. Menurut Melissa Hanham, ahli senjata di Datayo, lembaga think-tank keamanan internasional, rudal Korut saat ini jangan dianggap remeh.
"Pemerintah Trump menganggap remeh rudal ini karena bukan ICBM, walau tidak bisa mencapai daratan AS, tapi rudal seperti ini yang bisa memulai perang," kata Hanham kepada Reuters, Jumat (10/5).
ADVERTISEMENT
"Rudal-rudal ini kecil, mudah disembunyikan, mudah bermanuver, dan kita tidak tahu jenis hulu ledak apa yang mereka bawa. Rudal ini bisa membawa senjata nuklir," lanjut Hanham lagi.
Sejumlah rudal terlihat telah diluncurkan saat latihan militer di Korea Utara Foto: KCNA via REUTERS
Dari foto-foto uji rudal yang disebar oleh kantor berita Korut KCNA, para pengamat mengatakan bahwa Kim Jong-un telah mengembangkan senjata yang lebih canggih. Menurut pengamat, rudal Korut mirip Iskander SS-26 milik Rusia yang sulit diadang sistem pertahanan AS.
Saat ini AS menempatkan sistem pertahanan rudal THAAD dan Patriot untuk menangkis serangan rudal jelajah dan balistik. Menurut Jeffrey Lewis, ahli rudal dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS), dari gaya meluncurnya rudal Korut dirancang untuk mengelabui sistem pertahanan AS.
"Anda bisa melihatnya dari daya terbangnya yang rendah bahwa manuver rudal ini dibuat untuk mengalahkan pertahanan rudal dan pesawat yang mengincar peluncurnya," kata Lewis.
Sebuah rudal terlihat telah diluncurkan saat latihan militer di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
Michael Duitsman, ahli roket dari CNS juga menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan rudal Korut seperti memiliki baling-baling pendorong dan sirip pengendali untuk bermanuver di udara.
ADVERTISEMENT
Rudal ini menggunakan bahan bakar padat sehingga bisa dengan mudah dipindahkan dan ditembakkan lebih cepat ketimbang yang berbahan bakar cair.
Hanham mengatakan, rudal Korut ini semakin menciptakan atmosfer ketidakpastian dalam situasi Semenanjung Korea yang tegang. Apalagi setelah pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump di Hanoi pada Februari lalu gagal.
"Jika Korut menembakkan (ICBM), semua orang tahu itu adalah nuklir. Tapi rudal-rudal kecil ini tidak diketahui, sulit membuat persiapan," kata Hanham.