AS Kirim 1.000 Pasukan Baru ke Timur Tengah

18 Juni 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Amerika Serikat . Foto: Courtesy Arnada Jones/U.S. Army/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Amerika Serikat . Foto: Courtesy Arnada Jones/U.S. Army/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan mengumumkan akan mengerahkan 1.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah. Dia menyebut, pengiriman pasukan itu tujuannya sebagai sarana pertahanan.
ADVERTISEMENT
Pengumuman yang disampaikan Shanahan pada Senin (17/6) waktu setempat, tidak menjelaskan secara detail mengenai tujuan pertahanan yang dikatakannya. Meski demikian, pengiriman diputuskan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS-Iran.
Dua negara ini hubungannya semakin memanas setelah peristiwa penyerangan dua kapal tanker di selat Hormuz. Baik AS dan Iran saling menyalahkan dan lempar tuduhan.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Patrick Shanahan. Foto: AFP/Eric BARADAT
"Saya telah memberi kewenangan kepada 1000 pasukan untuk tujuan pertahanan guna mengatasi ancaman dari udara, darat dan pangkalan militer kami di Timur Tengah," sebut Shanahan seperti dikutip dari Al-Jazeera, Selasa (18/6).
"Serangan Iran terbaru ini telah memvalidasi laporan intelijen kredibel kami, mengenai perilaku permusuhan oleh pasukan Iran dan kelompok proksi mereka yang mengancam personel dan kepentingan kami di wilayah tersebut," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Pada Mei lalu, AS juga menambah 1.500 pasukan di Timur Tengah. Sama seperti sekarang, keputusan AS merupakan respons serangan empat tanker.
Prajurit Angkatan Darat mendengarkan pidato Presiden Donald Trump, New York, Amerika Serikat (14/08/2018). Foto: REUTERS/Carlos Barria
Bukan hanya pasukan, ketika itu AS turut mengirimkan kapal perang dan rudal patriot ke dekat Timur Tengah, dengan alasan untuk mencegah ancaman dadakan dari Iran.
Walau ketegangan dengan Iran terus meningkat, Plt Menhan AS berdalih tidak ada maksud lain untuk kembali menambah pasukan di Timur Tengah selain bertahan dari ancaman serangan.
"AS tidak pernah mencari konflik dengan Iran, penempatan pasukan hanya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan personel militer kami dan melindungi kepentingan kami," jelas Shanahan.