AS Nyatakan Siap Berunding dengan Korea Utara

11 Januari 2018 13:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong Un dan Donald Trump. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan Donald Trump. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Setelah lebih dari dua tahun, Korea Selatan dan Korea Utara akhir melakukan perundingan formal. Perundingan itu, direspons oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Melalui komunikasi telepon dengan Presiden Korsel Moon Jae In, Trump menyebut, AS saat ini sudah membuka pintu perundingan dengan Korut. AS dan Korut terlibat pertikaian setelah Pyongyang berulang kali melakukan uji coba nuklir.
Menurut keterangan Istana Kepresiden Korsel, Gedung Biru, selain membuka kesempatan berunding, AS berjanji tidak akan menggunakan opsi militer selama negosiasi Korut-Korsel berlangsung.
"Kedua kepala negara membicarakan kemungkinan soal perundingan dua Korea dapat membuka jalan bagi perundingan AS-Korea Utara yang ditujukan untuk membicarakan pelucutan nuklir di semenanjung Korea setelah Olimpiade Musim Dingin," ucap keterangan resmi Gedung Biru, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/1).
"Presiden AS Donald Trump mengatakan AS dapat membuka perundingan jika Korut menginginkannya dan itu bisa terjadi selama keadaan dan waktunya tepat," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Setelah berkomunikasi dengan Moon, beberapa media di AS menyebut, Trump mulai sadar bahwa mengambil opsi militer terhadap Korut sepenuhnya salah.
"Presiden Korsel mengatakan, ia berharap perundingan membawa kesuksesan bagi dunia, tidak cuma untuk negara kami, tapi bagi dunia, dan kita tinggal melihat beberapa bulan ke depan apa yang akan terjadi," jelas Trump.
Pada Rabu (10/1) Presiden Moon menyatakan gembira atas perundingan formal pertama Korsel-Korut setelah membeku selama dua tahun. Dia pun mengaku siap bertemu Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un dalam waktu dekat.
"Ini cuma awal. Kemarin adalah langkah awal dan saya pikir langkah awal itu berjalan baik," ucap Moon.
"Membawa Korea Utara untuk berunding mengenai pelucutan senjata nuklir adalah langkah berikutnya yang wajib kita ambil," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Moon memastikan, pertemuan dengan Jong Un bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Asalkan, pertemuan digelar dalam kondisi kondusif.