AS Tuduh Iran di Balik Serangan 2 Kapal Tanker di Teluk Oman

14 Juni 2019 3:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Tanker. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Tanker. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, menuduh Iran berada di belakang serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, Kamis (13/6). AS pun membawa kasus ini ke Dewan Keamanan PBB.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah penilaian Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab atas serangan itu," kata Pompeo, dilansir AFP, Jumat (14/6).
"Ini didasarkan pada intelijen, senjata yang digunakan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan operasi. Serangan Iran baru-baru ini menunjukkan fakta bahwa tidak ada kelompok yang beroperasi di daerah tersebut memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan sedemikian tinggi dengan tingkat kecanggihan,"imbuh Pompeo.
Pompeo mengatakan Iran 'berjanji' pada 22 April untuk mengganggu pengiriman minyak dari Selat Hormuz. "Dan sekarang melaksanakan janji itu," katanya.
Menlu AS Mike Pompeo Foto: REUTERS/Carlos Barria
Dia mengatakan, serangan yang menyebabkan kapal tanker terbakar di lepas pantai selatan Iran itu sebagai bagian dari serangkaian serangan yang dihasut oleh Teheran.
"Secara keseluruhan, serangan tak beralasan ini menghadirkan ancaman nyata bagi keamanan internasional, serangan terang-terangan terhadap kebebasan navigasi, dan kampanye yang tidak dapat diterima untuk meningkatkan ketegangan oleh Iran," kata Pompeo.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, Iran menyerang karena mendapat sanksi AS dan internasional atas senjata nuklir. Pompeo menegaskan Iran sama sekali punya hak untuk menyerang warga sipil tak berdosa dan terlibat dalam penggunaan senjata nuklir.
Pompeo mengaku telah memerintahkan utusan AS untuk PBB, Jonathan Cohen, untuk membahas dugaan serangan Iran ini dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB. AS dan sekutu berkomitmen untuk menjaga kondisi keamanan pedagangan global dan regional.
"Amerika Serikat akan mempertahankan kekuatan, kepentingannya, dan mendukung para mitra dan sekutu kami untuk menjaga perdagangan global dan stabilitas regional," jelasnya
"Dan kami menyerukan kepada semua negara yang terancam oleh Iran untuk bergabung dengan kami dalam upaya itu," imbuhnya.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan, masih terlalu dini untuk mempertimbangkan negosiasi dengan Iran.
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi merasa bahwa terlalu dini untuk berpikir untuk membuat kesepakatan. Mereka tidak siap, dan kita juga tidak!" tegasnya.
Dua kapal yang diserang itu adalah Front Altair berbendera Marshal Islands dan Kokuka Courageous berbendera Panama.
Menurut koran perkapalan Tradewinds, salah satu kapal itu dimiliki oleh Frontline, perusahaan asal Norwegia. Tradewinds melaporkan, kapal itu diserang torpedo di lepas pantai Fujairah, Uni Emirat Arab.
Sumber lainnya menyebut, ada ledakan akibat serangan dari luar, diduga ranjau magnet. "Seluruh kru berhasil meninggalkan kapal dan dijemput oleh Kapal Coastal Ace. Kokuka Courageous berlayar tanpa kru," ujar sumber.
Akibat penyerangan dua kapal tanker ini membuat harga minyak dunia naik 4 persen.