Aspeksindo Bahas Pemanfaatan Potensi Wilayah Pesisir dengan JK

5 September 2018 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali kota Kupang dan Bupati Nias di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali kota Kupang dan Bupati Nias di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) datang ke kantor Wakil Presiden. Kunjungannya dalam rangka mengundang Wapres Jusuf Kalla di acara pelantikan pengurus dan rakornas program-program Aspeksindo.
ADVERTISEMENT
"Aspeksindo ini asosiasi baru. Baru akhir tahun lalu, dan ini pertemuan pertama dengan wakil presiden, kita menyampaikan undangan nanti ada pelantikan pengurus sekaligus rakornas membahas program," kata Bupati Nias yang juga anggota Aspeksindo Sokhiatulo Laoli di Kantor Wapres, Rabu (5/9).
Acara rakornas tersebut akan diselenggarakan di Hotel Borobudur pada 4 sampai 5 Oktober 2018 mendatang.
"Nanti baru detail kita sampaikan apa sih program Aspeksindo ini, di Hotel Borobudur tanggal 4 ampai 5 oktober," jelas Sokhiatulo.
Acara itu rencananya akan dihadiri oleh bupati dan wali kota di wilayah-wilayah pesisir dan kepulauan. Sokhiatulo mengatakan dalam pertemuannya, JK sempat bertanya apa itu Aspekindo.
"Pertanyaan Pak Wapres tadi kita sudah jawab. Apa beda dengan asosiasi lain? Bedanya ya itu pasti itu sudah jelas khusus kepulauan yang memiliki potensi yang banyak laut, ikan dan wisata, yang selama ini tak pernah tersentuh secara khusus," kata Sokhiatulo.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, sejumlah wilayah seperti Sulbar, Bangka Belitung, Kabupaten Nias, Halmahera Selatan, Meranti hingga Selayar sudah bersatu untuk mendukung asosiasi ini. Selain menyampaikan undangan, Aspeksindo juga menyampaikan keluhan pemerintah daerah, utamanya yang berada di kawasan kepulauan.
Sokhiatulo mengusulkan kepada JK, adanya pemanfaatan potensi kepulauan untuk memberi devisa bagi negara. Ia mengusulkan bagaimana peningkatan kelistrikan, hingga akses bandara.
"Bagaimana bisa kalau tidak ada listriknya, bagaimana bisa kalau tidak ada bandaranya, jadi sehingga harus didukung pemerintah pusat, bagaimana bisa dijual ekspor ikan banyak kalau tidak cold storage?" Kata Sokhiatulo.
"Kalau dibangun infrastruktur ini kepulauan dan pesisir, itu devisa akan bertambah pendapatan negara bertambah," jelasnya.