Atasi Pernikahan Dini: Khofifah Tawarkan Kerja, Gus Ipul Gandeng Ulama

10 April 2018 21:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat Pilgub Jatim (Foto: Phaksy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Pilgub Jatim (Foto: Phaksy/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kekerasan seksual terhadap anak, pernikahan dini, hingga fenomena perempuan sebagai kepala rumah tangga merupakan sejumlah tantangan besar bagi para calon gubernur Jawa Timur tahun ini. Kedua pasangan calon pun menjabarkan solusi yang mereka tawarkan terhadap hal tersebut dalam Debat Pilgub Jatim malam ini.
ADVERTISEMENT
Terkait kasus kekerasan seksual, calon gubernur nomor satu Khofifah Indar Parawansa menyebut berencana akan menggandeng pihak fakultas psikologi di sejumlah kampus di Jawa Timur. Ia ingin mereka ikut bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan bantuan konseling dan trauma healing terhadap korban.
"Akan ada saatnya korban akan berpotensi jadi pelaku. Pencegahan terhadap mereka yang sudah jadi korban harus ada pendampingan dan sekaligus mengajak masyarakat ikut beri perhatian agar trauma mereka bisa diatasi," papar Khofifah di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/4).
"Proses trauma healing dan konselingnya, bermitra dengan masing-masing fakultas psikologi di Jatim, akan jadi solusi efektif. Ada Perda terkait soal perlindungan perempuan dan anak," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Khofifah, calon Gubernur Jatim nomor urut 2 Gus Ipul menyebut kasus kekerasan seksual yang terus meningkat di Jatim harus diberi pendampingan. Masyarakat juga harus diedukasi terhadap hal tersebut.
"Kasus kekerasan seksual terus meningkat dan dilakukan oleh orang yang dikenal, masalahnya apa yang harus kita lakukan? pencegahan. Kepada yang sudah jadi korban, harus ada pendampingan, tindakan kuratif. Kita ajak masyarakat ikut memberikan suatu perhatian terhadap trauma mereka," papar Gus Ipul.
Sementara itu tentang fenomena pernikahan usia dini yang cukup tinggi di sejumlah wilayah di Jatim, Khofifah berjanji akan menawarkan solusi pengurangan angka tersebut dengan program yang formatnya baru. Nama program itu yakni Jatim Satya.
"Kita ingin menyiapkan format baru Jatim Satya. Jatim yang memberikan kesejahteraan untuk perempuan kepala rumah tangga di Jatim," ucap Khofifah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu menurut Gus Ipul, penyelesaian masalah pernikahan anak di usia dini harus melibatkan sejumlah tokoh agama seperti kai dan ulama. Faktor pendidikan juga penting untuk mencegah pernikahan dini.
"Tidak ada pilian lain, kita ingin mereka punya pendidikan cukup, mereka paham kapan menikah, kesehatan reproduksi. Kita harus ajak ulama, kyai, tokoh-tokoh untuk memberikan penjelasan, pendampingan yang baik ke adik-adik kita lalu orang tua," ucap Gus Ipul.