Autopsi 4 Korban Rusuh 22 Mei: Peluru di Kepala hingga Paru Sobek

5 Juli 2019 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kericuhan di dekat area gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kericuhan di dekat area gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polri kembali menyampaikan perkembangan terbaru dalam insiden kerusuhan 21-22 Mei 2019. Tercatat sembilan orang dinyatakan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Empat orang di antaranya diautopsi mengalami luka tembak di kepala dan dada. Sedangkan lima orang lainnya tak diautopsi atas permintaan keluarga.
Empat orang itu adalah Harun Al Rasyid, Abdul Aziz, M Rehan Fajari, dan Bachtiar Alamsyah. Keempatnya dipastikan mengalami luka tembak. Namun hanya jenazah Harun dan Abdul Aziz yang didapati proyektil peluru, Rehan dan Bachtiar tidak ditemukan proyektilnya.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) memberikan keterangan saat rilis pengembangan hasil penyidikan perkara kerusuhan tanggal 21-23 Mei 2019 di Mabes Polri, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto, mengatakan, Harun diduga ditembak dari jarak 11 meter saat kerusuhan tengah berlangsung.
Dalam slide yang ditampilkan, hasil autopsi menyatakan Harun yang tewas pada malam hari, diketahui mengalami otot bahu kanan patah, paru dan jantung sobek.
“Bahwa ada seseorang yang diduga melakukan penembakan dari jarak kurang lebih 11 meter dari sisi kanan, di mana anggota Polri yang melakukan penanganan unjuk rasa dengan jarak itu kurang lebih ada 100 meter,” kata Suyudi saat jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Data Polri terkait identitas terduga perusuh 21-22 Mei. Foto: Raga Imam/kumparan
Sedangkan Abdul Aziz, kata Suyudi, juga diduga ditembak dari jarak 100 meter oleh orang tak dikenal. Polisi menyebut Abdul Azis ditembak dari arah belakang.
ADVERTISEMENT
Dalam slide itu, hasil autopsi menyebutkan tulang iga ke-9 kiri belakang Abdul Aziz patah, paru dan jantung sobek.
“Untuk pelaku perusak kedua, yaitu Saudara Abdul Aziz, yang ditemukan kurang lebih 100 meter dari Asrama Brimob, tepatnya di depan rumah sakit Pelni ini, juga diduga dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan jarak yang tidak terlalu jauh, kurang lebih sekitar 30 meter dari arah belakang, terkena di punggung sebelah kiri kemudian proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri juga,” kata dia.
“Nah, ini juga ditemukan proyektil di badannya 5,56, kemudian yang Harun Al-Rasyid ditemukan proyektil di badannya balistik itu kaliber 9x17 MM,” jelasnya.
Sementara dari hasil autopsi korban atas nama M Rehan Fajari dan Bachtiar Alamsyah, polisi tak menemukan proyektil peluru di tubuh mereka. Hasil autopsi, Rehan luka pada mata kiri dan kepala belakang.
ADVERTISEMENT
Satu korban lainnya, Bachtiar, luka pada leheri kiri dan pipi kanan.