Awal Mula Perdebatan Jokowi dengan Prabowo soal Unicorn

18 Februari 2019 6:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Jawaban Capres 02 Prabowo Subianto terkait unicorn menjadi sorotan berbagai pihak. Dari kubu Capres 01, jawaban Prabowo dinilai memperlihatkan ketidakpahamannya terkait isu tersebut. Sementara, timses Prabowo menganggap bahwa apa yang dijelaskan oleh Prabowo sudah tepat.
ADVERTISEMENT
Perdebatan mengenai unicorn itu terjadi pada segmen lima di debat kedua semalam. Sejak awal, debat di segmen tersebut berjalan seru. Prabowo membuka segmen dengan pertanyaan mengenai impor komoditas pangan yang dituding selalu dilakukan dalam empat tahun pemerintahan Jokowi.
Menanggapi pertanyaan itu, Jokowi menjawab bahwa intensitas impor Indonesia sudah semakin berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Jokowi mencontohkan studi kasus mengenai impor jagung.
Jokowi menjelaskan pada tahun 2014, pemerintah masih melakukan impor jagung sebesar 3,5 juta ton. Namun, pada tahun 2018, Indonesia hanya mengimpor 180 ribu ton. Jokowi mengklaim ada pengurangan yang signifikan dari tahun ke tahun terkait impor tersebut.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Prabowo pun menanggapi jawaban Jokowi dengan lugas. Menurutnya, jawaban tersebut selalu digaungkan pemerintah. Prabowo juga menyebut ada perbedaan dalam strategi dan falsafah ekonomi yang saat ini diterapkan oleh pemerintah dengan konsep yang ia tawarkan.
ADVERTISEMENT
"Ini jawaban yang selalu kita dengar Pak. Tetapi masalahnya adalah strategi yang saya katakan memang strategi dan mungkin falsafah ekonomi kita yang berbeda. Kita ingin berdayakan produsen kita sendiri," kata Prabowo dalam debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/2).
"Jadi kalau memang kita sudah kelebihan stok, ya kenapa kita harus impor? Itu yang jadi masalah. Kalau kita sudah benar kelebihan 3 juta, kenapa harus kita impor? Apakah tidak lebih baik devisa itu dihemat kemudian digulirkan?" tambahnya.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Jokowi kemudian merespons hal tersebut dengan menjelaskan pilihan impor dilakukan untuk menyeimbangkan harga di masyarakat. Hal itu dilakukan agar kedua pihak baik petani maupun masyarakat sebagai konsumen sama-sama diuntungkan.
"Keseimbangan inilah yang terus kita jaga. Artinya apa, petani juga bisa mendapatkan untung tetapi masyarakat juga bisa menjangkau harga yang ada di pasar. Sebetulnya kesulitannya ada di sini. Inilah fungsi pemerintah menjaga stabilitas harga menjaga stabilitas stok agar dua-duanya ini mendapat keuntungan," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tentang unicorn yang jadi sorotan
Usai perdebatan seru atas pertanyaan Prabowo, selanjutnya giliran Jokowi melontarkan pertanyaan. Pertanyaan yang masih berlangsung di segmen lima ini yang kemudian jadi sorotan.
Jokowi bertanya kepada Prabowo terkait infrastruktur, terkait upaya mendorong pengembangan startup unicorn di Indonesia.
"Terimakasih, infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn Indonesia? Terimakasih," tanya Jokowi.
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Mendapat pertanyaan itu, hal pertama yang dilakukan Prabowo adalah berupaya memperjelasnya. Ia bertanya kepada Jokowi apakah yang dimaksud unicorn terkait aktivitas online.
"Yang bapak maksud unicorn maksudnya yang apa itu online-online itu?" tanya Prabowo yang berbalas anggukan Jokowi.
Prabowo pun menjelaskan bahwa untuk menunjang perkembangan unicorn di Indoensia ia memiliki program untuk membangun fasilitas yang mumpuni. Selain itu, Prabowo juga menyebut akan mengurangi regulasi agar unicorn dapat berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Saya kira prasarana yang kita bangun yah kita tentunya fasilitasi. Kita kurangi regulasi, kurangi pembatasan karena mereka lagi giat-giatnya, lagi pesat-pesatnya berkembang. Jadi saya akan dukung segala upaya untuk memperlancar," katanya.
Menanggapi jawaban Prabowo, Jokowi mengatakan bahwa pengembangan startup unicorn harus dilakukan. Ia pun menggelontorkan program seribu startup baru yang akan difasilitasi aksesnya agar dapat terus berinovasi dan berkembang secara global.
"Kita telah menyiapkan program seribu startup baru yang kita salingkan dengan inkubator-inkubator global agar mereka memiliki akses untuk inovasi mereka bisa dikembangkan di negara- negara lain," kata Jokowi.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kita juga dalam rangka infrastruktur dalam rangka mendukung unicorn-unicorn ini kita juga membangun infrastruktur yang tadi sudah saya sampaikan. Palapa ring di Indonesia bagian barat telah 100 persen selesai. Indonesia bagian tengah 100 persen selesai. Indonesia bagian Timur 90 puluh persen selesai dan nanti Juni Insha Allah seratus persen juga," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo pun menutup segmen kelima ini dengan tanggapan terhadap jawaban Jokowi. Ia mengingatkan meski dinamika perkembangan internet dan telekomunikasi semakin berkembang, harus tetap ingat hal-hal permasalahan mendasar dari perekonomian Indonesia, salah satunya disparitas.
"Segelintir orang yang kurang dari 1 persen menguasai lebih dari setengah kekayaan kita. Jadi kalau ada unicorn-unicorn ada teknologi hebat saya khawatir ini nanti mempercepat nilai tambah dan uang-uang kita lari keluar negeri. Silakan anda ketawa tapi ini masalah bangsa," katanya.
Capres no urut 02 Prabowo Subianto mengikuti Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Menteri bapak sendiri mengatakan bahwa ada 11 ribu empat ratus triliun uang Indonesia di luar negeri. Di seluruh bank di Indonesia uangnya hanya 5.465 triliun. Berarti lebih banyak uang kita di luar dari pada di Indonesia. Nah kalau kita tidak hati hati dengan antusiasme untuk internet, e-commerce, e-ini, e-itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir ini juga bisa mempercepat arus larinya uang keluar negeri. Ini bukan saya pesimistis. Ini saya ingin saya ingin menggugah kesadaran sistem sekarang ini memungkinkan uang kita mengalir ke luar negeri itu saja," pungkasnya, menutup debat segmen lima.