Bachtiar Nasir soal Al-Quran Jadi Barang Bukti: Itu Konyol

18 Mei 2018 20:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bachtiar Nasir. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bachtiar Nasir. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam penggerebekan terduga teroris, polisi beberapa kali menyita Al-Quran. Bahkan kitab suci umat Islam itu dijadikan barang bukti. Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Bachtiar Nasir menganggap tindakan tersebut adalah hal yang konyol.
ADVERTISEMENT
"Kalau menjadikan Al-Quran sebagai barang bukti itu konyol banget," kata Bachtiar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (18/5).
Bachtiar menyebutkan, Al-Quran ada di rumah setiap pemeluk agama Islam. Jika polisi menyita Al-Quran saat menggerebek rumah terduga teroris, maka akan timbul stigma di masyarakat tindakan terorisme terkait umat Islam.
"Tinggal oknum-oknumnya saja ditindak. Kalau memang ada yang menjadikan Al-Quran, itu berarti cari masalah orang itu," ujar Bachtiar.
Selain itu, penyitaan Al-Quran tidak sesuai dengan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang meminta tidak mengaitkan pelaku teror dengan agamanya.
"Pernyataan Pak Tito belakangan ini jangan mengaitkan dengan masalah agama tertentu saya kira sudah benar ya. Sudah bagus," sebutnya.
Soal Al-Quran menjadi barang bukti kasus terorisme sudah mendapat penolakan dari masyarakat. Bahkan,hal ini mengundang protes dalam bentuk petisi melalui change.org yang sudah ditandatangani lebih dari 3.000 orang.
ADVERTISEMENT