Badai Kai-Tak Terjang Filipina, 26 Orang Tewas

18 Desember 2017 12:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badai Kai-Tak di Filipina. (Foto: AFP/Alren Beronio)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Kai-Tak di Filipina. (Foto: AFP/Alren Beronio)
ADVERTISEMENT
Tanah longsor yang dipicu badai tropis Kai-Tak menerjang Filipina. Fenomena alam tersebut menewaskan 26 orang di Pulau Biliran yang lokasinya berada di Filipina bagian tengah.
ADVERTISEMENT
Keterangan otoritas setempat menyebut badai tersebut awalnya menerjang bagian Timur Filipina. Sehari sesudahnya atau tepatnya pada Minggu (17/12) baru bergerak menuju Biliran.
"Ada sebanyak 26 orang yang tewas akibat tanah longsor di 4 kota di Biliran. Kami telah mengevakuasi seluruh jenazah," sebut Pejabat Kantor Pengendalian dan Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Biliaran Sofronio Dacillo, seperti dikutip dari AFP, Senin (18/12).
Saat mencapai Biliran kekuatan badai tropis itu melemah menjadi 90 kilometer per jam. Badai tersebut terbentuk di sekitar perairan Laut China Selatan.
Akibat kuatnya badai, 39 kota di Biliran mengalami mati lampu sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Selain itu, sejumlah jalan dan jembatan rusak berat.
Kai-Tak juga membuat ribuan warga Filipina yang mudik menuju Biliran untuk merayakan Natal tidak bisa tiba tempat waktu.
Badai Kai-Tak di Filipina. (Foto: AFP/Alren Beronio)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Kai-Tak di Filipina. (Foto: AFP/Alren Beronio)
Keterangan badan pengendalian bencana menyatakan ada 15.500 penumpang yang terdampak penundaan keberangkatan. Mereka tidak bisa pergi ke Biliran karena otoritas setempat masih melarang perjalanan feri ke pulau itu.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah terlantar di sini selama tiga hari, saya tidur di bus, saya cuma ingin cepat sampai rumah untuk merayakan Natal bersama keluarga," sebut seorang petani asal Biliran, Eliquin Pilapil.
Pilapil saat ini masih berada di pelabuhan Matnog di sebelah Timur Provinsi Sorsogon. Menurutnya keadaan para penumpang yang ingin pergi ke Biliran terlihat memprihatinkan.
Kemacetan usai Badai Kai-Tak di Filipina. (Foto: AFP/Charism Sayat)
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan usai Badai Kai-Tak di Filipina. (Foto: AFP/Charism Sayat)
"Setiap penumpang diberi makanan satu atau kadang dua kali per hari. Banyak dari kami sudah kehabisan uang," sebut Pilapil.
Libur Natal merupakan salah waktu yang digunakan warga Filipina untuk mudik ke kampungnya. Sayangnya, di saat tersebut biasanya Filipina dihantam badai besar. Dari keterangan otoritas lokal, sebanyak 20 badai besar menghantam Filipina tiap tahunnya.