Badai Salju di New York Lumpuhkan Penerbangan hingga Sekolah

22 Maret 2018 5:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badai Salju di New York. (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Salju di New York. (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
ADVERTISEMENT
Badai Salju melanda sebagaian daerah di Amerika Serikat, termasuk Kota New York dan New Jersey, pada Rabu (21/3). Peristiwa ini mengakibatkan penghentian penerbangan, perjalanan kereta hingga menutup sekolah di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters pada Kamis (22/3), Gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo mengungkapkan salju tebal yang menutup jalanan berpotensi membahayakan warganya. Times Square di New York City yang biasanya ramai, kini menjadi tenang.
"Jalan-jalan sangat dingin dan jalan-jalan berbahaya. Tidak ada alasan untuk berada di jalan kecuali keadaan darurat," kata Cuomo pada konferensi pers, Rabu (21/3).
Menurut situs web pelacakan penerbangan FlightAware, sebanyak 4.412 penerbangan masuk dan keluar dari AS dibatalkan. Sementara sebanyak 2.000 penerbangan lainnya ditunda.
Badai Salju di New York. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Salju di New York. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)
Sementara itu, Gubernur negara bagian New Jersey Phil Murphy telah mengumumkan keadaan darurat pada Selasa (20/3). Pembersihan jalan dari tumpukan salju kini terus dilakukan.
Akibat badai ini, seluruh layanan di seluruh negara bagian itu dihentikan mulai Rabu sore.
Badai Salju di New York. (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Salju di New York. (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
Ahli meteorologi Weather Prediction Center, Dan Petersen, menyebut setidaknya ada pergerakan sekitar 30-46 cm salju dari Philadelphia ke New York. Sedangkan menurut Weather Prediction Center mengungkapkan, badai itu juga menghantam beberapa titik di sepanjang Pantai Timur dengan kecepatan angin lebih dari 80 km/jam.
ADVERTISEMENT
Tak hanya New York dan New Jersey, wilayah Washington juga ditutupi salju. Akibatnya, menurut Kantor Manajemen Personal AS, sejumlah kantor pemerintah federal dan sekolah juga terpaksa ditutup.