Badan Geologi ESDM: Tsunami Terjang Palu Berkecepatan 800 KM Per Jam

3 Oktober 2018 14:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jembatan kuning yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jembatan kuning yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Palu menyebabkan kerusakan bangunan di beberapa wilayah. Guncangan keras tersebut disusul dengan tsunami dengan kecepatan 800 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendra terjadi karena adanya Teluk Palu yang menjorok ke dalam. Kondisi tersebut mengamplifikasi (memperkuat) gelombang air laut.
“Tsunami-nya terjadi diperkiran (ketinggian) sampai 7 meter dan masuk 2 kilometer ke daratan. Karena seperti kita ketahui Teluk Palu itu menjorok mengamplifikasi gelombang,” kata Rudy di kantor Kementerisn ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
“Karena sempit gelombangnya teramplifikasi menjadi besar, besar dan semakin besar kepada masyarakat, semakin datar itu juga mengamplikasi. Itu menurut info kecepatannya hampir 800 kilometer per jam,” tambahnya.
Sejumlah kapal yang terdampar usai terjadi tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kapal yang terdampar usai terjadi tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Menurutnya pada saat terjadi gempa, di Teluk Palu yang sempit juga terjadi tubrukan yang masif. Peristiwa itu mengubah kolom laut yang ada di teluk tersebut.
ADVERTISEMENT
“Di dinding bagian timur Teluk Palu atau dinding pulau itulah yang merupakan teluk sempit dibentuk pelan-pelan secara geologisnya terbentuk sehingga menjorok ada Teluk Palu di situ. Kemungkinan ada tubrukan yang masif dari laut atau ada dorongan sehingga seketika mengubah kolom laut. Itu yang menyebabkan terjadinya tsunami,” jelas Rudy.
Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala terjadi pada Jumat (28/9). Hingga Selasa (3/10) pukul 10.00 WITA tercatat 1.831 jiwa meninggal dunia akibat bencana tersebut.