Balita Mishalova Akhirnya Jalani Transplantasi Hati

31 Agustus 2018 19:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mishalova, balita penderita atresia bilier, menjalani operasi transplantasi hati. (Foto: Dok. Hanindya)
zoom-in-whitePerbesar
Mishalova, balita penderita atresia bilier, menjalani operasi transplantasi hati. (Foto: Dok. Hanindya)
ADVERTISEMENT
Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan, balita penderita atresia bilier (kelainan hati) Mishalova akhirnya berhasil transplantasi hati. Anak dari pasangan Hanindya dan Endah Prasetyani ini menjalani operasi transplantasi alias cangkok hati di RSCM pada Rabu (29/8).
ADVERTISEMENT
"Hari Rabu Mishalova sudah menjalani operasi transplantasi hati. Alhamdulillah lancar," ujar Hanindya kepada kumparan, Jumat (31/8).
Pendonor hati untuk balita Mishalova. (Foto: Dok. Hanindya)
zoom-in-whitePerbesar
Pendonor hati untuk balita Mishalova. (Foto: Dok. Hanindya)
Mishalova merupakan pasien yang mendapat bantuan biaya operasi dari hasil penggalangan dana online yang diinisiasi kumparan pada medio 2017 melalui platform kitabisa. Kala itu Hanindya berencana menjual ginjal demi membayar operasi transplantasi hati yang biayanya mencapai Rp 900 juta-Rp 1,2 miliar. BPJS hanya meng-cover biaya operasi sebesar Rp 269 juta sehingga Hanindya harus banting tulang mengupayakan pelunasannya.
Kala itu donasi online yang ditargetkan kumparan sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut digunakan untuk biaya operasi dan perawatan bulanan Mishalova yang besarnya sekitar Rp 5 juta per bulan. Namun saat jumlah donasi memasuki angka Rp 245 juta, Hanindya meminta disetop karena dirasa sudah cukup. Sehingga dana yang diserahkan sebesar Rp 245.128.196.
Penyerahan donasi untuk bayi Mishalova (Foto: Audrey Marianne/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan donasi untuk bayi Mishalova (Foto: Audrey Marianne/kumparan)
Mishalova lahir prematur saat usia kandungan ibunya baru 7 bulan. Bayi perempuan itu terlahir dengan kondisi fisik normal. Baru setelah 2 bulan matanya mulai menguning, BAB berwarna putih, dan perutnya buncit. Dia kemudian dilarikan ke puskesmas di kampung halamannya di Batang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, karena puskesmas dan rumah sakit di Batang tak mampu menangani penyakit Mishalova, dibawalah balita perempuan itu ke RSCM. Di sanalah baru diketahui bahwa Mishalova menderita atresia bilier dan harus segera mencari donor untuk cangkok hati.
Mishalova, Bayi Penderita Atresia Biller (Foto: Dok. Hanindya)
zoom-in-whitePerbesar
Mishalova, Bayi Penderita Atresia Biller (Foto: Dok. Hanindya)
Namun operasi cangkok hati tak semudah yang dikira. Selain harus mencari pendonor yang benar-benar cocok, kondisi Mishalova juga harus dipastikan stabil dan mampu dioperasi. Sementara saat itu tumbuh kembang Mishalova sangat lambat bahkan pernah memburuk. Oleh karena itu prioritas dokter sebelum operasi adalah menstabilkan kondisi Mishalova.
Keadaan ini sangat menguras kantong Hanindya. Sebab selain biaya check up yang rutin dikeluarkan, Mishalova juga harus mengkonsumsi susu khusus yakni Peptamen Junior yang harganya tidak murah. Selain itu, Hanindya juga kerap bolak-balik Batang-Jakarta untuk mengurus anak bungsunya tersebut.
Mishalova, Bayi Penderita Atresia Biller (Foto: Dok. Hanindya)
zoom-in-whitePerbesar
Mishalova, Bayi Penderita Atresia Biller (Foto: Dok. Hanindya)
Di Batang, Hanindya dan istri harus tetap bekerja agar pemasukannya tidak berkurang. Sedangkan Mishalova tinggal di Jakarta bersama neneknya karena kondisinya sangat lemah dan tidak memungkinkan terlalu sering melakukan perjalanan jauh.
ADVERTISEMENT
Pada awal 2018, Hanindya dan istri sudah mulai melakukan tes kesehatan sebagai syarat untuk mendonorkan hati. Namun ternyata hasilnya tidak cocok. Justru kakak kandung Hanindya, Okta, yang memenuhi syarat sebagai pendonor dan cocok dengan Mishalova.
Penyerahan donasi untuk bayi Mishalova (Foto: Audrey Marianne/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan donasi untuk bayi Mishalova (Foto: Audrey Marianne/kumparan)
Akhirnya pada Rabu (29/8), Mishalova berhasil mendapatkan cangkok hati dari Okta. Saat ini balita berusia 2 tahun itu masih dirawat di ruang PICU, sedangkan Okta sudah keluar dari ICU.
Hanindya dan keluarga bersyukur akhirnya Mishalova memiliki hati normal. Mereka berharap Mishalova segera pulih dan kondisi kesehatannya semakin membaik. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah menyisihkan sebagian uangnya demi kesembuhan Mishalova.
"Semua ini bisa kami jalani berkat bantuan dari teman-teman semua," kata Hanindya.
ADVERTISEMENT
Semangat Mishalova, semoga sehat selalu ya!