Bamsoet: Golkar Didirikan Purnawirawan, Tapi Sekarang Ditinggalkan

18 Juli 2019 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum partai Golkar periode 2019-2024 di Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum partai Golkar periode 2019-2024 di Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyinggung sosok purnawirawan TNI-Polri yang menjadi pendiri partai sudah tidak lagi bersama mereka. Untuk itu, ia berjanji, jika terpilih menjadi ketum Golkar nantinya ia akan mengembalikan sosok purnawirawan di struktur organisasi partai.
ADVERTISEMENT
"(Golkar) harus menjadi rumah yang nyaman, sebagaimana partai ini didirikan. Partai ini didirikan oleh purnawirawan TNI-Polri, maka dia ke depan harus jadi rumah yang nyaman bagi pendirinya," kata Bamsoet di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakpus, Kamis (18/7).
"Saya pribadi sebagai keluarga tentara tentu bertanya, kok Golkar ini banyak ditinggalkan para purnawirawan. Keluarga kami, keluarga besar ABRI dan Polri, lebih banyak di partai lain. Padahal Partai Golkar yang mereka dirikan," imbuhnya.
Ilustrasi Partai Golkar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurutnya, ada sistem partai yang keliru yang membuat para pendirinya memilih untuk meninggalkan Golkar. Sehingga, Bamsoet bertekad akan mengembalikan seluruh kekuatan yang dimiliki partai berlambang beringin itu lagi.
"Pasti ada yang salah, ada yang keliru pemahaman oleh partai ini. Makanya, kami bertekad akan membuat Partai Golkar menjadi rumah yang nyaman bagi keluarga yang besar, TNI, Polri, anak muda, profesional, buruh, petani, perempuan, dan seterusnya. Karena ini milik kita bersama, aset kita bersama," tutur Bamsoet.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bamsoet juga berniat untuk merangkul para ulama untuk menjadi bagian dari partai. Menurutnya, selama ini para ulama tak diperhatikan dengan baik sebagai salah satu penopang kesuksesan partai.
"Selama ini tidak dirangkul dan tidak diperhatikan. Ini kekuatan besar harusnya yang bisa menopang Partai Golkar," tutup dia.