Bamsoet hingga Romo Benny Hadiri Rembuk Nasional ISPPI soal Pemilu

8 Mei 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rembuk Nasional ISPPI. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rembuk Nasional ISPPI. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI) menyelenggarakan diskusi bertajuk 'Rembuk Nasional: Mewujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Bermartabat'. Acara diselenggarakan di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
Sejumlah pembicara dalam diskusi tersebut antara lain Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Romo Benny Susetyo, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Sekjen PBNU Helmy Faisal, anggota KPU Hasyim Ashari, Jimly Asshiddiqie, dan wakil dari Mabes Polri Irjen Pol Gatot Edy. Selain itu, ada juga Pengamat Politik Universitas Padjajaran Muradi, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bakhtiar, dan Pemimpin Redaksi kumparan (kumparan.com) Arifin Asydhad.
Ketua ISPPI Farouk Muhammad mengungkapkan rembuk nasional terkait Pemilu 2019 ini merupakan sesi diskusi keempat yang dilaksanakan oleh pihaknya.
"Sesi pertama adalah soal hoaks atau berita bohong. Sesi kedua penyerangan ulama, ketiga pilkada serentak, dan keempat soal Pemilu 2019," ujar Farouk di lokasi acara.
Rembuk Nasional ISPPI. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rembuk Nasional ISPPI. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
Farouk mengutarakan saat ini ada kekhawatiran soal kebebasan berpendapat di masyarakat. Ia mengingatkan kebebasan yang ada saat ini agar tidak jauh dari nilai-nilai Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir kita bukan saja mempraktikkan kebebasan, tetapi kebebasan yang melompat jauh dari Pancasila," jelasnya.
Dalam diskusi rembuk nasional ini, ia berharap bisa menjadi rangkuman pemikiran untuk acara rembuk yang lebih besar lagi. Khususnya, dalam membahas Pemilu 2019 untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Diskusi ini semoga bisa menjadi rangkuman pemikiran. Oleh karena itu kami beri judul format diskusi forum rembuk. Ini adalah upaya menuju rembuk yang lebih besar," tutupnya.