Bamsoet, Ketua DPR yang Senang Koleksi Mobil Mewah

18 Januari 2018 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil yang dipamerkan Bambang Soesatyo (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil yang dipamerkan Bambang Soesatyo (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)
ADVERTISEMENT
Bambang Soesatyo resmi menjabat sebagai Ketua DPR RI baru menggantikan Setya Novanto yang ditahan karena terjerat kasus korupsi e-KTP. Sosok Bamsoet --begitu dia disapa, menuai sorotan bukan saja karena aktivitas politiknya, tapi karena hobinya mengoleksi mobil mewah.
ADVERTISEMENT
Pria asal daerah pemilihan Jawa Tengah VII (Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen) ini pernah melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 31 Maret 2016 silam, sebagai Anggota DPR RI Periode 2014-2019.
Berdasarkan data dari laman resmi KPK, total harta kekayaan pria yang juga pengusaha itu, mencapai Rp 62 Miliar lebih, tepatnya Rp 62.741.853.941 dan 211.026 dolar AS.
Nah, dari LHKPN itu diketahui Bamsoet punya sejumlah mobil mewah yang dilaporkan ke KPK. Saat LHKPN dilaporkan, Bamsoet memiliki 10 mobil dengan harga paling murah Rp 320 juta yaitu Toyota Fortuner. Lainnya adalah sederet kendaraan premium Hummer H2, Toyota Vellfire, Land Rover, Bentley Mulsanne, Porsche Cayyene, Ferrarri California, Jeep Rubicon, Mercedes Benz hingga Rolls Royce, serta motor Harley Davidson.
Mobil yang dipamerkan Bambang Soesatyo (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil yang dipamerkan Bambang Soesatyo (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)
Data kendaraan itu berubah dari laporan pada tahun 2010, lantaran ada 12 mobil yang tercatat namun di LHKPN 2016 sudah tidak ada. Data ini menunjukkan kendaraan itu memang sudah tak lagi dimiliki oleh pelapor, Bamsoet.
ADVERTISEMENT
Sementara kekayaannya lainnya terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 38.717.512.000. Asetnya itu meliputi tanah dan bangunan di beberapa daerah di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kabupaten Bogor, Purbalingga hingga Banjarnegara.
Bamsoet juga tercatat melaporkan harta tak bergerak lain seperti emas dan logam mulia senilai Rp 988.000.000, surat berharga Rp 120.000.000, dan Giro setara kas senilai Rp 4 miliar.