Bamsoet Khawatir Ada Joki Bilik Suara di Pemilu 2019

8 Mei 2018 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Rembuk Nasional ISPPI  (Foto:  Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Rembuk Nasional ISPPI (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemilu legislatif dan presiden akan diselenggarakan serentak pada tahun 2019. Kekhawatiran akan potensi pelanggaran pemilu saat ini dirasakan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk pelanggaran yang dikhawatirkan Bamsoet --sapaan Bambang Soesatyo-- yakni adanya joki di bilik suara. Hal itu diutarakannya saat berbicara dalam diskusi Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI) bertajuk 'Rembuk Nasional: Mewujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Bermartabat'.
"Saya justru khawatir akan lahir banyak joki yang membantu para ibu petani, nelayan, yang memiliki waktu satu-dua menit dalam bilik," ujar Bamsoet di Hotel Ambhara, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).
Bambang Soesatyo (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Soesatyo (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
Menurutnya, joki bisa muncul dioperatori oleh caleg-caleg di Pileg 2019, lantaran jumlah partai politik saat ini yang justru bertambah menjadi 16 partai politik. "Kalau pilpres kita tidak khawatir karena kemungkinan dua pasang," terang Bamsoet.
Oleh karena itu, Bamsoet berpendapat ke depan perlu adanya revisi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) untuk mengurangi jumlah parpol. Sehingga, kata dia, nantinya juga akan berakibat pada penyederhanaan partai politik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pola tersebut bertujuan untuk memudahkan penerapan demokrasi di masyarakat. "Sehingga partai kita nanti tiga, empat, itu lebih mudah menerapkan demokrasi di masyarakat," jelasnya.
Selain itu penyederhanaan partai politik menurutnya juga akan meminimalisir konflik horizontal di masyarakat. "Itu juga menekan konflik horizontal di masyarakat. Dan media juga punya andil," tutup dia.