Bamsoet: Mitos Tani Jagung Rusak Lahan Itu Keliru

14 Maret 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Bambang Soesatyo Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Bambang Soesatyo Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Bambang Soesatyo selaku ketua DPR RI telah menyerahkan bantuan 11.025 kilogram benih jagung kepada 50 kelompok tani untuk luas lahan tanam hingga 735 hektar di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Benih tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas jagung di Kabupaten Kebumen, dan turut mendorong pencapaian target produksi jagung nasional tahun 2019 sebesar 29,3 juta ton. Dengan prediksi tingkat konsumsi jagung nasional sebesar 23,25 juta ton, tahun 2019 ini diharapkan Indonesia bisa mendapatkan surplus 6,68 juta ton jagung.
ADVERTISEMENT
"Semboyan 'Bhumitirta Praja Mukti' yang melekat pada Kabupaten Kebumen punya pesan mendalam bahwa tanah dan air untuk kesejahteraan bangsa dan rakyat. Suburnya alam yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa tidak boleh kita siakan menjadi lahan tidur. Walaupun kondisi panas terik dan musim kemarau, petani bisa 'membangunkan' lahan tidur usai panen padi dengan menanam jagung," ujar Bambang saat acara Panen Padi Gogo dan Penyerahan Bantuan Benih Jagung Hibrida di Desa Waluyo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (01/03).
Acara tersebut juga turut dihadiri Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf. Zamril Philiang, Kajari Kebumen Erry Pudyanto Marwantono, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen Pudjirahayu serta kelompok tani penerima bantuan benih jagung.
ADVERTISEMENT
Bambang Soesatyo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meyakinkan para petani bahwa mitos mengenai lahan yang ditanami jagung akan tandus atau cengkar tidak sepenuhnya benar. Selama bercocok tanam dilakukan dengan baik dan tepat, menanam jagung tidak akan merusak lahan. Sebaliknya, menanam jagung justru bisa mengoptimalkan lahan dan tentunya memberikan pemasukan tambahan bagi petani.
"DPR RI selalu meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian agar selain memberikan bantuan fisik berupa benih, pupuk dan irigasi, juga memberikan bantuan non fisik berupa pembinaan ilmu kepada para petani,” ujar sosok yang kerap disapa Bamsoet tersebut.
com-Bamsoet berikan bantuan benih jagung. Foto: Dok. DPR RI
Menurut Bambang, kehadiran 31.500 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sudah tersebar di berbagai desa, yang akan ditingkatkan secara bertahap menjadi 74.000. Bambang berharap bisa membina petani menjadi lebih baik lagi terutama dalam memanfaatkan lahan tidur.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Bambang Soesatyo, Sistem Informasi Monitoring Pertanaman Padi (Simotandi) dan citra Satelit Landsat-8 Kementerian Pertanian menampilkan lahan tidur Kabupaten Kebumen mencapai 13.011 hektar yang tersebar di 26 kecamatan pada tahun 2018. Akan disayangkan bila lahan tersebut tidak dimanfaatkan, misalnya dengan melakukan sistem tumpang sari padi dengan jagung.
"Sistem tumpang sari memanfaatkan lahan tidur sebenarnya sudah sukses dijalankan di beberapa kecamatan di Kabupaten Kebumen. Antara lain di Kecamatan Mirit, Ambal, Buluspesantren, Petanahan, Klirong, Buayan, Rowokele dan Sempor. Diharapkan Kabupaten Kebumen bisa segera melakukan panen raya jagung seluas 1.057 hektar dengan perkiraan produksi mencapai 4.570 ton pipilan kering," jelas Bambang mengenai pemanfaatan lahan tidur.
Jika langkah tersebut sukses, Bambang yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berharap petani di daerah lainnya bisa terinspirasi. Data Kementerian Pertanian melaporkan setidaknya terdapat 24 juta hektar lahan kering dan 15 juta hektar lahan rawa yang punya potensi untuk dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas lahan pertanian Indonesia di tahun 2018 hanya mencapai 7,1 juta hektar. Jika di beberapa lahan tersebut bisa menjalankan sistem tumpang sari, produktivitas pertanian nasional akan melesat tajam. Ditambah dengan adanya pemanfaatan lahan kering dan lahan rawa, tak menutup kemungkinan di tahun 2045 Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia," pungkas Bambang.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan DPR RI.