Bamsoet: Pemecatan Pengurus yang Dukung Saya Bukti Airlangga Otoriter

12 Juli 2019 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukungan beberapa DPD kepada Bambang Soesatyo untuk maju sebagai ketua umum Golkar, Jakarta, Jumat, (28/6). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dukungan beberapa DPD kepada Bambang Soesatyo untuk maju sebagai ketua umum Golkar, Jakarta, Jumat, (28/6). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakorbid Pratama DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, terdapat 3 Ketua DPD II Golkar Maluku Utara yang kembali dipecat. Ketiganya dipecat karena memberikan dukungan secara terbuka kepada dirinya untuk maju sebagai caketum Golkar di Munas mendatang.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Bamsoet mengaku bertanggungjawab terkait pemecatan tersebut. Ia pun meminta agar mereka yang dipecat untuk mencabut dukungan kepadanya.
"Maka saya minta kepada beliau-beliau yang di-Plt atau dipecat kalau memungkinkan bisa berkompromi dengan yang memecatnya, dengan berjanji mencabut dukungan dari saya," kata Bamsoet di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/7).
Meski begitu, bagi mereka yang dipecat, jika tidak ingin mencabut dukungan, Bamsoet berjanji bila terpilih menjadi ketum, ia akan memulihkan jabatan mereka sebelumnya.
"Tapi bagi mereka yang menjadi korban, saya harap kita bersabar dan nanti Insyaallah kalau nanti kita terpilih, yang pertama saya lakukan adalah memulihkan hak mereka," jelas Bamsoet.
Bamsoet menegaskan, pemecatan secara sewenang-wenang ini merupakan wujud dari sikap kepemimpinan yang otoriter di bawah Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Ia sepakat bahwa sikap tirani ini harus dilawan.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Saya sepakat bahwa sikap otoriter ini, sikap tirani ini menjadi musuh kita bersama di Partai Golkar. Harus kita lawan. Kalau tidak salah mereka yang dipecat di Maluku Utara ini akan datang ke tempat saya," ungkap Bamsoet.
ADVERTISEMENT
Menurut Bamsoet, Airlangga selaku Ketum Golkar bisa menunjukkan sikap teladan dengan membuka ruang demokrasi dalam Munas Golkar. Sebab, pemilihan ketua umum Golkar adalah bagian kecil dari luasnya demokrasi.
"Presiden saja masih menunjukkan sikap demokratisnya. Masa kita-kita ini tidak bisa menunjukkan sikap demokratis dalam hal yang scope-nya lebih kecil yaitu partai. Dan scope nasional saja presiden demokratis dan masih menghargai lawan-lawan politik," tutup Bamsoet.