Bamsoet Setuju Puan Ketua DPR: Keputusan Tergantung PDIP

14 Mei 2019 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan sambutan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan sambutan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Parpol koalisi pemerintah seperti NasDem dan PKB mendorong Puan Maharani untuk menjadi Ketua DPR periode 2019-2024. Sejumlah elite PDIP pun menyatakan Puan adalah sosok yang tepat menjabat Ketua DPR.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana ketentuan UU MD3, pemenang pemilu memang berhak mengisi kursi pimpinan DPR. Menanggapi hal itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, jika PDIP mengajukan nama Puan Maharani menjadi Ketua DPR, maka semua partai politik harus mendukung usulan itu.
“Menurut saya ini kita kembalikan kepada PDIP, siapa pun harus setuju. Kalau PDIP menunjuk Puan, kita setuju, begitu seterusnya. Itu sudah ketentuan politik dan saya setuju,” kata Bamsoet di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5).
Kemudian, Bamsoet menjelaskan, partai politik yang dalam pileg berhasil finish di lima besar, berhak atas satu kursi pimpinan DPR. Termasuk partai Gerindra yang diprediksi finish di urutan ke tiga.
“Berdasarkan perhitungan sementara, PDIP pertama, Golkar kedua, Gerindra ketiga. Ini sementara ya, belum final. Siapapun orangnya kita serahkan kepada partai politik,” ujar Bamsoet.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri), Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX. Hadi Rudyatmo (kiri) dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani (kedua kanan) menghadiri kampanye terbuka dan rapat umum "Merahkan Soloraya" di Gor Pandawa, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
“Jadi kalau Gerindra masuk nomor 3 dia berhak menjadi pimpinan DPR. Yang berhak menjadi pimpinan DPR pemenang pertama kedua ketiga keempat kelima,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bamsoet menegaskan, penentuan kandidat pimpinan DPR merupakan hak partai politik itu sendiri, sehingga partai lain tidak bisa ikut campur.
“Itu hak daripada partai masing-masing. Saya Golkar tidak bisa ikut campur dengan internal PDIP, begitu juga dengan sebaliknya, begitu juga Gerindra, dan sebaliknya. Itu urusan internal masing-masing partai,” ungkap Bamsoet.
Sementara itu, untuk siapa pimpinan DPR dari partai Golkar, Bamsoet menyerahkan kepada DPP. Ia pun mengaku hanya ingin menjadi anggota biasa.
“Kalau Golkar nanti kita kembalikan ke pimpinan Golkar, ke Ketua Umum Golkar, ke dewan pimpinan pusat. Saya sendiri ingin menjadi anggota biasa saja,” tutupnya.