Bamsoet soal Jokowi Turun di Survei Kompas: Nanti Juga Naik Lagi
ADVERTISEMENT
Politisi Golkar Bambang Soesatyo menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan penurunan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin dan peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan selisih 11,8 persen.
ADVERTISEMENT
Ia menilai naik turunnya elektabilitas paslon sebagai hal yang wajar dalam sistem politik dinamis. Bamsoet meyakini elektabilitas Jokowi akan kembali naik.
"Ya politik itu dinamis sehingga baik turun itu biasa. Tunggu saja nanti juga naik lagi," kata Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).
Bamsoet menuturkan seluruh elemen partai pendukung selalu bergerak untuk kemenangan Jokowi, termasuk seluruh kader Golkar. Sehingga tanpa perlu diminta, mereka akan bergerak untuk mengupayakan kemenangan Jokowi - Ma'ruf.
"Enggak usah digerakkan sudah bergerak semua. Apalagi yang muda pasti bergerak-gerak," ucap Ketua DPR itu.
Dalam survei Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 49,2 persen, Prabowo - Sandi dengan 37,4 persen suara, sementara 13,4 persen menyatakan masih rahasia atau belum memilih.
ADVERTISEMENT
Jika dibandingkan dengan hasil survei Litbang Kompas pada Desember 2018 lalu, maka elektabilitas Jokowi - Ma'ruf menurun dari 52,6 persen menjadi 49,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi menguat dari 32,7 persen menjadi 37,4 persen.
Data ini juga menunjukkan adanya perubahan suara pemilih selama enam bulan terakhir. Dalam survei Desember 2018, jarak elektabilitas Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi sekitar 19,9 persen, sementara pada survei Maret menunjukkan jarak keduanya menyempit menjadi 11,8 persen. Artinya selama enam bulan terakhir, ada pergeseran dukungan dari Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi.