Bandara Juanda Minta Maaf soal Insiden Petugas Cekcok dengan Penumpang

28 Februari 2018 17:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang dan petugas bandara ribut. (Foto: Facebook/ Yuni Sze)
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang dan petugas bandara ribut. (Foto: Facebook/ Yuni Sze)
ADVERTISEMENT
Seorang penumpang perempuan di Surabaya yang hendak terbang ke Hong Kong terlibat cekcok mulut dengan petugas di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (26/2). Pasalnya penumpang tersebut dipersulit oleh petugas airport security saat membawa oleh-oleh berbahan daging.
ADVERTISEMENT
Kejadian cekcoknya penumpang bernama Yuni Sze dengan petugas bandara di unggah di akun Facebook Yuni Sze dan viral di media sosial.
Awalludin, Corporate Communication Dept Head Angkasa Pura (AP) I, menyesalkan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan penumpang yang terlibat cekcok dengan petugas Bandara Juanda gara-gara barang bawaan yang berbahan daging.
"Manajemen mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi terkait peristiwa di Terminal 2 tersebut, dalam hal ini akan melakukan pembinaan terhadap personel," ucap Awalludin saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (28/2).
Awaludin menjelaskan petugas bandara berniat untuk melaksanakan tugasnya untuk memeriksa barang-barang yang dibawa penumpang termasuk Dangerous Goods atau barang-barang yang berbahaya. Pada saat itu petugas curiga dengan penumpang yang membawa dua box styrofoam besar.
ADVERTISEMENT
Saat itu, oleh-oleh yang dibawa Yuni itu dikemas dalam styrofoam yang masing-masing berisi lima bungkus bakso matang dan empat potong ayam panggang.
"Sesuai tugas dan tanggungjawabnya petugas airport security kemudian meminta dilakukan pemeriksaan manual untuk memeriksa barang tersebut. Hasilnya didapati berisi daging dan pentol," ujar Awalludin.
Menurutnya para petugas airport security hanya menjalankan mekanisme aturan bandara.
"Menunjuk PP nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan yang menyatakan bahwa media pembawa yang akan dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia, wajib dilengkapi sertifikat kesehatan," ujar Awalludin.
Aturan ini diterbitkan oleh dokter hewan karantina. Berdasarkan aturan tersebut petugas bandara mengarahkan penumpang untuk melaporkan barang itu kepada Karantina Pertanian untuk mendapatkan izin pengangkutan barang yang dibawa penumpang.
ADVERTISEMENT
Namun Yuni menolak untuk melapor. Dia merasa barang-barang yang dibawanya tidak perlu masuk karantina. Hal ini membuat Yuni dan petugas terlibat adu mulut,
Yuni menuding petugas berniat melakukan pungli. Padahal menurut Awalludin, petugas tidak berniat untuk melakukan hal tersebut.
"Petugas tersebut tidak berniat melakukan pungutan liar, hanya melakukan tugas sesuai aturan," kata Awalludin.
Kini unggahan Yuni Sze sudah ditonton lebih dari satu juta orang, dan dibagikan ulang lebih dari 290 orang. Beragam komentar turut meramaikan unggana Yuni Sze.
"Saya paling muak lihat oknum macam gitu," tulis Agus Takur Swadewa dalam kolom komentar.
"Bapak ini tidak pantas jadi petugas yang baik, layani orang macam layani binatang. Pantasnya kerja bangunan aja, Dari pada kerja di bandara tapi kayak gitu sikapnya," tulis Eina Iman
ADVERTISEMENT
"Dimohon dengan hormat seleksi petugas dong, bagaimana melayani publik dengan ramah atau cara mengingatkan yang tidak arogan seperti itu," tulis ViirNha Dee