Bandung Pamerkan Nilai-nilai Demokrasi kepada Delegasi BDF

8 Desember 2017 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentri Politik Yordania, Menteri Pertanian Samoa (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentri Politik Yordania, Menteri Pertanian Samoa (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penutupan Bali Democracy Forum (BDF) ke-10 dilaksanakan dengan kunjungan para delegasi ke Bandung. Di kota kembang sebanyak 79 orang tersebut mengunjungi beberapa tempat bersejarah.
ADVERTISEMENT
Kunjungan dimulai dengan melawat ke Gedung Sate. Rombongan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kemlu Mayerfas dan Direktur Jenderal Informasi dan diplomasi Publik Kemlu Cecep Herawan, disambut langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Sebagai tuan rumah, Gubernur Jabar yang kerap disapa Aher menyambut tamunya dengan sajian khas bumi Parahyangan seperti ikan mas bakar, soto Bandung, batagor, dan sate ayam.
Dalam sambutannya, Aher berharap kunjungan delegasi BDF ke Bandung dapat membawa kesan baik. Apalagi, Jawa Barat tahun depan akan menggelar pemilihan gubernur yang dapat dijadikan bahan pembelajaran.
"Bagi kami banyak tamu banyak berkah," sebut Aher di Gedung Sate, Jumat (8/12).
Sementara itu Mayerfas mengatakan, kunjungan ke ibu kota Jabar itu ditujukan untuk memperlihatkan kepada para peserta BDF bahwa salah kota di Indonesia yang menjalankan demokrasi dengan baik adalah Bandung.
Samoa Lopa'o Mu'a tiba di Gedung Sate (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Samoa Lopa'o Mu'a tiba di Gedung Sate (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
"Visit ini dilakukan sebagai bentuk terlaksananya demokrasi di Indonesia yang didasarkan toleransi dan keberagaman," Mayerfas.
ADVERTISEMENT
Menambahkan Mayerfas, Cecep menyebut pelaksanan kunjungan ke Bandung dilakukan karena permintaan peserta. Mereka melihat Bandung sebagai kota bersejarah di Indonesia dan dunia, salah satu ajang yang paling terkenal di Bandung adalah Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955.
"Sejarah Bandung sangat kuat, banyak delegasi minta kita mampir ke tempat yang sebelumnya tidak direncanakan. Mereka ada yang minta jalan melewati kampus ITB kampusnya Bung Karno. Mereka juga ingin lewat Gedung Merdeka," tuturnya.
Sebanyak 79 delegasi yang ikut ke Bandung terdiri dari perwakilan negara peserta dan pelajar. Di antara delegasi yang ikut terdapat Menteri Pertanian Samoa Lapao'o Mu'a dan Menteri Urusan Parlemen dan Perkembangan Politik Yordania Musa Maaytah.