Bandung Utara Berpotensi Hujan, Warga Cicaheum Diminta Waspada Banjir

22 Maret 2018 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Cicaheum dan Cikutra. (Foto: dok. Basarnas Bandung)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Cicaheum dan Cikutra. (Foto: dok. Basarnas Bandung)
ADVERTISEMENT
BMKG Bandung memperkirakan wilayah utara Bandung Raya hari ini, Kamis (22/3), akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sejak sore hingga malam. Hujan tersebut berpotensi menambah debit air di aliran Sungai Cipamokolan yang bakal menyebabkan adanya banjir bandang susulan di kawasan Jatihandap dan Cicaheum, Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Kantor Bandung Tony Agus Wijaya menyebutkan, pihaknya memprediksi bakal ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi khusus di kawasan utara Bandung.
"Secara umum ini masih masuk di musim penghujan hingga bulan Mei nanti. Khusus di Bandung Utara ada potensi hujan sore ini dengan intensitas sedang," kata Tony saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (22/3).
Mengaca dengan hujan yang mengguyur kawasan Bandung Utara pada Senin (20/3), debit air Sungai Cipamokolan yang berada di Cimenyan Kabupaten Bandung meluap. Hal itu menyebabkan air bah menerjang kawasan hilir di Jatihandap dan Cicaheum Kota Bandung.
"Hujan Senin kemarin cukup sebenarnya singkat tapi intensitasnya tinggi itu yang menyebabkan banjir di Cicaheum," kata dia.
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar-PB) Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Cipamokolan agar waspada. Ia menyebutkan, Sungai Cipamokolan berpotensi kembali meluap apabila sore ini wilayah utara diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
"Damkar-PB Kota Bandung mengingatkan warga untuk lebih waspada terjadinya banjir susulan. Hal lain yang perlu diwaspadai terutama kepada masyarakat di sekitar sungai/kali karena ada beberapa titik retakan struktur pada rumah, bangunan, khususnya di bibir kali/sungai akibat banjir yang lalu," ujar Ferdi melalui pesan singkat yang diterima kumparan, Kamis (22/3).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi jembatan dan bangunan penyangga sungai. Karena, ia katakan, tempat-tempat tersebit rawan roboh ketika air sungai meluap.
"Selain itu kontruksi TPT ( Tembok Penahan Tanah) atau kirmir di sepanjang kali dan sungai ada yang mengalami retakan struktur, bahkan beberapa titik tanggung yang jebol masih rentan kembali rusak," kata dia.
"Jika terjadi intensitas hujan besar disertai meluapnya arus sungai atau kali, kepada masyarakat khususnya yang berada di area sungai atau kali untuk menjauh dan berada di titik aman. Bagi penghuni rumah yangblangsung berada di bibir sungai/kali untuk keluar rumah, usahakan berada di titik aman, hindari menonton atau melihat luapan arus di titik bahaya," lanjut dia.
ADVERTISEMENT