Bangkai Kapal KM Sinar Bangun Belum Terlihat Jelas di ROV

29 Juni 2018 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Operasional Basarnas, Bambang Suryo (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Operasional Basarnas, Bambang Suryo (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan bangkai kapal KM Sinar Bangun. Namun berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh ROV milik Basarnas, belum terlihat jelas bagaimana kondisi kapal yang tenggelam di kedalaman 450 meter di bawah permukaan Danau Toba, Sumatera Utara itu.
ADVERTISEMENT
"Kalau bangkai kapal sendiri belum begitu jelas terlihat. Tapi kalau motor sudah kelihatan, ada beberapa (jenazah) korban manusia sudah kelihatan," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen (mar) Bambang Suryo Aji kepada kumparan, Jumat (29/6).
Suryo mengatakan hingga saat ini Basarnas masih menyusun metode-metode yang tepat untuk melakukan evakuasi. Mengingat sejumlah kendala yang ditemukan di lapangan seperti kedalaman lokasi bangkai kapal, jarak pandang di dalam danau dan letak bangkai kapal yang dekat dengan jurang.
"Ini jadi tantangan untuk dituntaskan," kata dia. Selain itu, Suryo juga belum dapat memastikan apakah jasad-jasad korban di dalam bangkai kapal yang karam pada 18 Juni itu masih utuh atau tidak.
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
"Kalau pembusukan (mayat) kita belum identifikasi sejauh itu," ujar Suryo. Ia juga belum bisa memastikan berapa lama proses evakuasi kapal tersebut mengingat peralatan yang ada di lapangan terbatas.
ADVERTISEMENT
"Harus ada alat khusus. Alat di sini masih terbatas kalau di laut lebih kompatibel," tutup Suryo.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyebut proses evakuasi tersebut selain terkendala jarak pandang dan peralatan, lokasi geografis penemuan kapal juga menjadi kendala.
"Daerah dekat situ juga ada jurang. Seperti Kabasarnas (katakan) tadi kedalamannya lebih dari 600 meter. Jadi kalau sampai masuk ke sana semakin sulit lagi," jelas dia.
Soejanto mengatakan, butuh perencanaan matang sebelum memutuskan untuk mengangkat bangkai KM Sinar Bangun. Jangan sampai, insiden lain justru terjadi saat proses pengangkatan kapal dilakukan.