Banjir Surut, Wabah Demam Tikus Ancam Kerala India

4 September 2018 9:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga memindahkan tikus yang bermunculan usai banjir besar di India. (Foto: AP)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga memindahkan tikus yang bermunculan usai banjir besar di India. (Foto: AP)
ADVERTISEMENT
Banjir besar di Negara Bagian Kerala, India, memunculkan masalah baru. Usai air banjir perlahan surut penyakit seperti leptospirosis atau 'demam tikus' merebak di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Sejak Agustus lalu, penyakit tersebut telah menelan 34 korban jiwa. Menurut salah seorang pejabat Kementerian Kesehatan di Kerala, Deepu, dalam 17 hari terakhir, ada 515 kasus yang mereka terima laporannya.
Ilustrasi tikus. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tikus. (Foto: Pixabay)
Dari ratusan laporan, 196 terkonfirmasi merupakan kasus demam tikus.
Ketua Kementerian Kesehatan Kerala, Rajeev Sadanandan, menyebut demam tikus memiliki gejala seperti panas tinggi, nyeri otot, sakit perut, mual, dan muntah.
Gambar dari udara menunjukkan sebagian rumah terendam dan gereja di daerah banjir di negara bagian selatan Kerala, India, Jumat (17/8/2018).  (Foto: Reuters/Sivaram V)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari udara menunjukkan sebagian rumah terendam dan gereja di daerah banjir di negara bagian selatan Kerala, India, Jumat (17/8/2018). (Foto: Reuters/Sivaram V)
"Jadi penyakit ini merupakan konsekuensi dari banjir, penyebabnya tikus, oleh karenanya dinamakan demam tikus," sebut Rajeev, seperti dikutip dari AlJazeera, Selasa (4/9).
"Namun selain dari tikus, penyakit ini juga dibawa oleh sapi dan anjing, sekali terkena binatang tersebut terinfeksi, air seni mereka akan membawa bakteri. Karena banyak hewan tewas akibat banjir, tingkat tercemarnya bakteri di air sangat tinggi," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Banjir di Kerala terjadi sejak Agustus lalu. Bencana itu menyebabkan hampir 500 warga tewas.
Selain korban tewas, satu juta penduduk Kerala terpaksa mengungsi ke tempat aman. Sebab, hampir seluruh bangunan, jalan, perkebunan rusak berat karena banjir tersebut.