Bantaran Kali hingga Proyek LRT Masih Jadi Titik Rawan Banjir Jakarta

9 Oktober 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintasi lokasi proyek pembangunan Stasiun LRT Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintasi lokasi proyek pembangunan Stasiun LRT Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Hujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (8/10). Akibat hujan deras itu debit air di Katulampa sempat mencapai level siaga III dan mengirimkan sampah menggunung di pintu air Manggarai.
ADVERTISEMENT
Kadis Sumber Daya Air DKI, Juaini, mengatakan berdasarkan data dari BPBD DKI ada sekitar 30 titik rawan banjir di DKI. Titik rawan itu tersebar di lima wilayah di DKI Jakarta mulai Pusat, Timur, Selatan, Barat dan Utara.
"Pertama, yang di sekitar daerah bantaran sungai itu salah satunya, kemudian ada lagi di tempat lain yang lokasi terkena proyek-proyek LRT, itu ada beberapa saluran kita yang terputus karena tiang tiang pancang," kata Juaini di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
Suasana Sungai Ciliwung yang meluap dan merendam pemukiman di Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (6/2). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Juaini memastikan sudah melakukan langkah antisipatif sejak dini agar tidak terjadi banjir di DKI akibat hujan deras. Beberapa upaya dilakukan seperti normalisasi sungai dan waduk.
"Sementara yang kita lakukan lakukan rutin adalah pengerukan waduk-waduk dan sungai-sungai, dan juga saluran mikro di wilayah lingkungan kita. Tentunya kesehatan pompa kita dalam menghadapi musim banjir datang karena pompa harus terus beroperasi hidup bila diperlukan," ucap Juaini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pembersihan waduk dan sungai bahkan sudah dilakukan sejak bulan Juli. Kemudian, sekitar 8.000 pasukan sudah disiapkan jika suatu-waktu harus turun ke lokasi banjir.
"Semua pompa di lima wilayah itu sudah standby, semua ada sekitar 300 pompa yang sudah kita siapkan, ditambah lagi pompa-pompa mobile yang kita taruh di lima wilayah juga. Karena masing-masing wilayah titik-titik genangan yang berbeda-beda," jelas Juaini.
Ia berharap dengan antisipasi dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat meminimalisir banjir. Ia yakin upayanya dapat mengurangi titik genangan air di DKI.
"Mudah-mudahan dengan antisipasi saluran yang terputus genangan sudah mulai berkurang, atau bahkan tidak ada. Kita harapkan genangan cepat surut cepat berkurang karena dari awal sudah kita keruk," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhir Desember 2018 hingga awal 2019, lokasi proyek pembangunan menjadi titik banjir yang cukup parah. Kawasan Cawang, Jakarta Timur, misalnya. Banjir bahkan menutup jalan.
Hal ini disebabkan terputusnya saluran air karena adanya proyek pembangunan. Saat itu, memang tengah berlangsung proyek LRT hingga Tol Becakayu.