news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bantuan Internasional ke Palu Dikoordinasikan Menkopolhukam

1 Oktober 2018 11:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Presiden Johan Budi  (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Presiden Johan Budi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah membuka pintu bantuan dari luar negeri untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Presiden, Johan Budi.
ADVERTISEMENT
Namun, pemberian bantuan tersebut nantinya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena, Menkopolhukam Wiranto akan mengkoordinasikan bantuan-bantuan yang berasal dari luar negeri tersebut.
"Presiden telah menyampaikan ke Bu Menlu untuk membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi gempa di Donggala, Palu sesuai kebutuhan. Nanti koordinasi itu akan dilakukan Menkopolhukam," ujar Johan saat dihubungi, Senin (1/10).
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya juga menyatakan hal serupa. Ia mengaku, telah dihubungi oleh Menlu Retno LP Marsudi tentang penerimaan bantuan dari luar negeri.
Pelni siapkan enam kapal bantuan kemanusiaan ke Palu, Senin (1/10/2018). (Foto: Dok. Pelni)
zoom-in-whitePerbesar
Pelni siapkan enam kapal bantuan kemanusiaan ke Palu, Senin (1/10/2018). (Foto: Dok. Pelni)
Sutopo menambahkan, mekanisme dan prosedur bantuan dari luar negeri itu kini sedang disiapkan BNPB dan Kementerian Luar Negeri sesuai dengan peraturan yang ada. Kendati demikian, bencana di Sulteng ini statusnya belum menjadi bencana nasional.
ADVERTISEMENT
"Declare bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional. Presiden tidak mendeclare status bencana nasional. Jadi gempa dan tsunami di Sulteng bukan bencana nasional," ungkap Sutopo dalam keterangannya, Senin (1/10).
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo yang diikuti tsunami di Palu memakan ribuan korban jiwa. Hingga saat ini tercatat korban meninggal dunia mencapai 1.203 orang. Saat ini proses evakuasi dan pendataan masih terus dilakukan.