Banyak Pohon Tumbang, Sandi Sindir Komunitas yang Hambat Penebangan

11 Desember 2017 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno Pantau Banjir via Ponsel (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno Pantau Banjir via Ponsel (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menanggapi banyaknya pohon tumbang yang terjadi di wilayah DKI Jakarta hari ini. Dia menyebut Pemprov DKI sudah berencana memotong pohon-pohon yang dinilai mulai rapuh, namun mendapat penolakan dari komunitas pecinta pohon.
ADVERTISEMENT
"Ya kalau pohon tumbang itu topping off. Kalau misal yang agak dimakan umur, yang ada rayap segala macam di-chop (ditebang). Problemnya kemarin ini kita banyak resistensi dari komunitas yang menginginkan pohon-pohon lebih baik diselamatkan," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
Penanganan pohon tumbang dekat stasiun Palmerah (Foto: Twitter/@PosPohonTumbang)
zoom-in-whitePerbesar
Penanganan pohon tumbang dekat stasiun Palmerah (Foto: Twitter/@PosPohonTumbang)
Namun Sandi menjelaskan, saat ini penebangan pohon tak dapat ditolak lagi. Sebab peristiwa yang kerap terjadi bersamaan hujan besar itu sangat membahayakan warga. "Dengan cuaca sekarang ini kita enggak bisa lagi (protes penebangan pohon), karena bisa membahayakan orang lain," katanya.
Sandi meminta komunitas pecinta pohon untuk tidak menghalangi rencananya menebang pohon yang dinilai membahayakan. Menurutnya menebang pohon adalah antisipasi terbaik daripada menguatkan pohon itu.
"Ini yang kita harapkan pengertian dari teman-teman komunitas pecinta pohon untuk bersama-sama kita karena satu nyawa itu harus betul-betul dijaga jangan sampai ada kecelakaan karena pohon tumbang dan antisipasi selain penguatan ya harus di-chop," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sandi mengatakan, volume air yang begitu banyak menyebabkan kawasan Kuningan dan Jalan Rasuna Said terendam banjir cukup parah. Dia mengaku memantau banjir dari aplikasi di ponselnya meski belum mendapat laporan dari Dinas Tata Air.
"Belum ada (laporan dari Dinas Tata Air) tapi saya enggak mau mengganggu mereka karena saya bisa pantau pakai ini di sini ada aplikasinya," kata Sandi menunjuk ponselnya.
Sandi mengakui, banjir di kawasan jalan protokol sangat mengganggu bisnis. "Sangat menganggu (bisnis). Jadi biarkan teman-teman kerja, saya enggak mau report, karena saya udah pantau banjir," katanya.