news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Basarnas Kesulitan Angkat Bangkai KM Sinar Bangun dari Kedalaman 450 M

28 Juni 2018 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syaugi meninjau pemasangan alat multibeam (Foto:  Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Syaugi meninjau pemasangan alat multibeam (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan KM Sinar Bangun di kedalaman 450 meter di Danau Toba, Sumatera Utara. Basarnas tampaknya kesulitan mengangkat KM Sinar Bangun karena berbagai faktor.
ADVERTISEMENT
"Jadi lokasi penemuan itu berserakan," kata Kabasarnas Marsdya M. Syaugi di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
Selain itu, jarak pandang untuk menemukan KM Sinar Bangun juga sangat kecil ROV yang diterjunkan untuk mencari KM Sinar Bangun juga tidak bisa membantu banyak dalam proses pengangkatan kapal.
"Jadi kalau saya melihat kamera tersebut, kita kapalnya sendiri belum melihat tapi talinya sendiri sudah melihat karena keterbatasan jarak pandang di dasar itu sangat pendek, walaupun alat ini sudah menggunakan lampu jadi kita harus berputar 360 derajat maju," kata
Syaugi mengatakan, hingga saat ini tim masih berupaya mencari cara untuk bisa mengangkat bangkai KM Sinar Bangun yang kini berada di kedalaman 450 meter. "Jadi kita masih memikirkan (metode evakuasi kapal) karena kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter," ucap Syaugi.
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
Sementara itu, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyebut proses evakuasi tersebut selain terkendala jarak pandang dan peralatan, lokasi geografis penemuan kapal juga menjadi kendala.
ADVERTISEMENT
"Daerah dekat situ juga ada jurang. Seperti Kabasarnas (katakan) tadi kedalamannya lebih dari 600 meter. Jadi kalau sampai masuk ke sana semakin sulit lagi," jelas dia.
Soejanto mengatakan, butuh perencanaan matang sebelum memutuskan untuk mengangkat bangkai KM Sinar Bangun. Jangan sampai, insiden lain justru terjadi saat proses pengangkatan kapal dilakukan.
"Jadi tidak tergesa-gesa, jadi harus benar-benar kita pikirkan. Jangan sampai si kapal yang kita temukan di posisi ini. Kita salah malah masuk di dalam jurang," papar Soerjanto.