Basarnas Pastikan Sanggup Cari Lion Air Meski Ada Bantuan Negara Asing

30 Oktober 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Didi Hamzar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Didi Hamzar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara menawarkan diri membantu proses pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat. Namun, tim SAR gabungan menegaskan masih sanggup melakukan pencarian tanpa bantuan dari pihak asing.
ADVERTISEMENT
“Dari Singapura, Australia, semua menawarkan. Saya belum jumlah karena kami menilai dari kesiapan dan lokasi kejadian. Kami masih cukup untuk lakukan operasi SAR,” kata Direktur Kesiapsiagaan Deputi Bidang Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).
“Ingat ini baru hari kedua ya. Australia itu menawarkan sistem deteksi dan informasi dini,” lanjutnya.
Didi mengatakan, cuaca di sekitar lokasi jatuhnya pesawat selama 7 hari ke depan diprediksi bagus. Ia berharap cuaca tidak mengganggu proses evakuasi korban dan bangkai pesawat Lion Air JT-610.
Sejumlah anggota Basarnas membawa puing-puing pecahan pesawat Lion Air JT-610 dan jenazah korban ke dalam kapal induk Basarnas di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Selasa (30/10). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota Basarnas membawa puing-puing pecahan pesawat Lion Air JT-610 dan jenazah korban ke dalam kapal induk Basarnas di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Selasa (30/10). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Sampai 7 hari ke depan diperkirakan cuaca baik di lokasi. Dari BMKG tadi melaporkan,” tutupnya.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono sebelumnya menyampaikan bantuan datang dari Singapura. Mereka mengirim personel dan peralatan canggih untuk mendeteksi keberadaan badan pesawat Lion Air JT-610 dan kotak hitam.
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Ujung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua balita. Sementara kru pesawat berjumlah 8 orang.
Sementara hingga Selasa pukul 15.00 WIB, tim SAR telah menemukan 26 kantong jenazah yang berisi potongan tubuh hingga barang-barang milik korban.