Selama 1 Minggu, Tim SAR Temukan 7 Korban Selamat di Hotel Roa-roa

Suasana hotel Roa Roa yang runtuh akibat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: AFP PHOTO / Jewel Samad)

Tim SAR berhasil mengevakuasi 32 orang dari reruntuhan bangunan Hotel Roa-roa, Kota Palu. Namun, hanya 7 orang yang berhasil selamat. Jumlah ini merupakan hasil pencarian Basarnas sejak Sabtu (29/10) hingga Jumat (5/10). Mereka yang selamat ditemukan 2-3 hari sejak gempa 7,4 magnitudo, Jumat (28/9).

“Total yang terkumpul 32, yang hidup 7 orang,” kata Kasubdit Operasi Basarnas, Agus H, kepada kumparan, Sabtu (6/10).

Agus menduga masih ada sekitar 10 orang lebih terperangkap di dalam reruntuhan bangunan Hotel Roa-roa. Jumlah tersebut berdasarkan catatan laporan daftar penghuni dari manajemen Hotel Roa-roa.

“Sisanya masih ada sekitar 10 lah, tapi kita enggak tahu pastinya. Ini dugaan saya banyak yang di luar (melarikan diri saat gempa),” jelas Agus.

Kasubdit Operasi Basarnas Agus Hariono di Hotel Roa-roa, Palu, Sulteng. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)

Sebelumnya, Basarnas berhasil mengevakuasi jenazah Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Jalaluddin Mulbar bersama istrinya, Nurdiana, di puing reruntuhan Hotel Roa-roa, Palu, Sulteng, pada Jumat (5/10) kemarin.

Kondisi jenazah kedua korban mengalami sejumlah luka. Jalaluddin Mulbar merupakan ahli matematika UNM. Dia berada di Palu karena ingin menghadiri acara pernikahan seorang kerabat.

Proses evakuasi korban di Hotel Roa Roa sudah berlangsung 1 minggu, sejak gempa bumi dan tsunami mengguncang Sulteng pada Jumat (28/9). Sudah puluhan korban dievakuasi dari reruntuhan hotel bintang 3 berlantai 8 tersebut.

Diperkirakan ada sekitar 50 orang yang terperangkap dan tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa-roa, saat gempa terjadi.