news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bawaslu Kaji Potensi Pelanggaran Pemilu di Malam Munajat 212

22 Februari 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tengah mengkaji potensi pelanggaran pemilu pada penyelenggaraan Malam Munajat 212 yang digelar di kawasan Monas, Kamis (21/2) malam. Aksi tersebut diduga telah terjadi pelanggaran kampanye dalam ruang terbuka.
ADVERTISEMENT
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, kajian dalam rangka pengawasan itu sedang dilakukan oleh Bawaslu DKI atas arahan Bawaslu RI.
“Kita masih lihat teman-teman Bawaslu DKI masih membahasnya, merekan kan yang melakukan pengawasan pada hari itu sesuai dengan perintah kami ,” kata Rahmat Bagja kepada wartawan, Jumat (22/2).
Sejumlah peserta Malam Munajat 212 melaksanakan ibadah salat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, kamis, (21/2). Foto: Jamal Ramdhan/kumparan
Aksi doa bersama yang digagas MUI DKI itu diawasi langsung oleh Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri. Namun, hingga kini Jufri belum merespons saat dihubungi.
Menurut Bagja, hingga kini Bawaslu DKI masih melakukan pengkajian potensi pelanggaran dalam aksi tersebut. "Sepertinya poin-poinnya banyak, terutama pengawasan di panggung," terang Bagja.
“Kami masih koordinasi kembali dengan teman-teman Bawaslu DKI kan mereka malam lakukan pengawasan, sekarang mungkin lagi membahasnya,” katanya.
Peserta yang hadir dalam acara Munajat 212 di Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon yang hadir dalam acara itu, memastikan acara Munajat 212 di Monas tidak mengandung unsur kampanye. Meski, memang ada beberapa tokoh politik pendukung Prabowo-Sandi, seperti Amien Rais hingga Zulkifli Hasan.
ADVERTISEMENT
“Saya kira kalau saya lihat tidak ada ya yang menyangkut masalah ajakan atau apa yang terkait dengan itu. Semua saya rasa masih dalam koridor. Ya, tentu harus ada bumbu-bumbu, biasa itu bagian dari sebuah retorika untuk memberikan sambutan atau memberikan pencerahan,” kata Fadli di Monas, Jakarta, Jumat, (22/2).
Acara Munajat 212 yang ditujukan sebagai aksi damai untuk mendoakan bangsa Indonesia itu diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari salat Magrib berjemaah hingga mendengar sambutan dari para tokoh, seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon hingga siaran video conference Habib Rizieq langsung dari Mekkah.
Meski MUI sebagai pihak yangg memprakarsai acara tersebut telah mengimbau agar tidak ada sisipan politik di acara Munajat 212, namun beberapa peserta Munajat 212 terlihat beberapa kali meneriakkan nama Prabowo Subianto pada acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu pun Imam Besar FPI Rizieq Syihab turut memberikan pidato melalui video conference dari Makkah dan mengatakan siap untuk menenggelamkan rezim yang durhaka.
“Kami bertekad melawan kezaliman, menegakkan keadilan dengan jiwa raga, kami siap tenggelamkan rezim durhaka. Rezim pendukung penista agama. Namun tanpa izin-Mu kami tak bisa,” pungkas Rizieq.