Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Bawaslu Pantau Capres-Cawapres di Masa Tenang: Jangan Kampanye
ADVERTISEMENT
Memasuki hari kedua masa tenang kampanye, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi mengisi waktu dengan berbagai macam kegiatan. Bawaslu juga tetap memantau kegiatan para kandidat untuk memastikan tak ada kampanye di masa tenang.
ADVERTISEMENT
"Tetap kami pantau, jangan sampai menggunakan juga masa tenang untuk kampanye, enggak boleh. Masa tenang semua tenang. Jadi jangan kelimpungan, masyarakatnya tenang, nanti peserta pemilunya enggak tenang," kata Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja saat dikonfirmasi, Senin (15/4).
Bawaslu mengaku pengawasan selama masa tenang lebih berat dibandingkan dengan pengawasan saat masa kampanye. Sebab, potensi kerawanan lebih banyak terjadi saat masa tenang.
"Cukup tinggi (kerawanan) karena ini skala nasional. Konteks relasinya sangat kompleks di pemilu kali ini. Bahkan kami tidak tenang, tapi kan kami penyelenggara, biarkanlah kami saja yang tidak tenang," jelas Bagja.
"Kita menghidupkan patroli pengawasan, khususnya tentang politik uang jangan sampai ada orang vote buying, jual beli suara," tambah Bagja.
Bawaslu juga meminta kerja sama dari seluruh pihak, termasuk media selama melakukan pengawasan di masa tenang. Bawaslu berharap agar pemberitaan selama masa tenang tetap berimbang.
ADVERTISEMENT
"Masa tenang pemberitaan boleh, tapi jangan tidak berimbang, kami harapkan berimbang. Ada prinsip-prinsip kode etik jurnalistik yang harus dipahami, saya kira teman-teman pasti paham," ucap Bagja.
Lebih lanjut, Bagja mengatakan hingga saat ini belum ada temuan pelanggaran yang dilakukan oleh capres dan cawapres selama masa tenang. Bawaslu juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mengkampanyekan paslon yang mereka didukung baik di media sosial maupun lapangan.
"Kami minta pada masyarakat untuk masa tenang ini masyarakat bisa mengkontemplasi pilihannya agar bisa memilih dengan baik apa yang akan dia pilih saat pemungutan suara. Jadi jangan sampai ada kampanye, biarkan ini berkembang, biarkan masyarakat yang dengan masa tenang ini memilih siapa yang akan dia pilih," tutup Bagja.
ADVERTISEMENT