Bawaslu Selidiki Dugaan Calo Suara Pemilu yang Ditemukan di Malaysia

22 Maret 2019 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Badan Pengawas Pemilu RI, Rahmat Bagja saat dijumpai pers. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Badan Pengawas Pemilu RI, Rahmat Bagja saat dijumpai pers. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
ADVERTISEMENT
Bawaslu telah menerima laporan mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, soal dugaan praktik calo suara untuk luar negeri di Pemilu 2019. Dino mendapat aduan dari sejumlah caleg dapil luar negeri tentang pihak diduga calo yang menawarkan jual-beli suara di Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Iya, itu kami menunggu alat bukti yang ada. Kemarin hanya ngobrol sebagai warning kepada Bawaslu," kata Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja saat dikonfirmasi, Jumat (22/3).
Kendati demikian, Bawaslu mengapresiasi laporan yang dibuat Dino. Dengan adanya laporan itu, Bagja memastikan pihaknya akan memperketat pengawasan Pemilu, terutama di luar negeri.
Dino Patti Djalal. Foto: Ferio Pristiawan/kumparan
"Kami terima kasih kepada Pak Dino mengenai info tersebut, tapi kita butuh pembuktian, nah, itulah yang sedang diklarifikasi ke luar negeri, Malaysia. Pertama, pengawasan kami akan lebih intensif, kedua, apakah benar ada atau tidak sedang kita selidiki," ucap Bagja.
Sementara Ketua KPU Arief Budiman mengaku belum mengetahui adanya dugaan praktik jual suara di Malaysia. Namun, pihaknya akan segera memeriksa informasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Suara, kok, dijual? Gimana caranya, itu. Nanti kita akan cek," ucap Arief.
Dino Patti Djalal sebelumnya mengatakan hal tersebut bisa terjadi lantaran kondisi Malaysia yang terdiri dari perkebunan terbilang sulit untuk diakses. Dari aduan yang ia terima, satu suara untuk caleg dihargai 15-50 ringgit atau Rp 52.500 hingga Rp 175.000.
Ilustrasi Surat Suara Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
"Kami cukup banyak mendapat laporan bahwa nampaknya yang paling rawan dari pemilihan di luar negeri adalah di Malaysia," ujar Dino saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).
"Ini saya mengutip aduan caleg yang tadi saya sampaikan ke Ketua Bawaslu," kata Dino yang juga Ketua Indonesia Diaspora Network Global.
Saat disinggung caleg yang melaporkan hal ini, Dino enggan menyebutkannya. Laporan Dino bersifat lisan, bukan formal.
ADVERTISEMENT