Bayi Kembar Siam Akibat Konflik di Yaman Meninggal Dunia
ADVERTISEMENT
Bocah kembar siam yang lahir di Yaman dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu (10/2) waktu setempat. Kabar meninggalkan bocah kembar siap itu dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan Yaman.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Minggu (10/2), para dokter yang merawat Abd al-Khaleq dan Abd al-Rahim menjelaskan bocah-bocah tersebut tak dapat bertahan hidup dengan kondisi Yaman yang masih berkonflik. Maka para dokter pun menyarankan bocah kembar itu segera dibawa ke luar negeri untuk diobati.
Namun, bandara di Sanaa telah dikuasai oleh pasukan Houthi sejak tahun 2015 sehingga penerbangan sipil dilarang mendarat. Sebuah organisasi di Arab Saudi, Pusat Bantuan Kemanusiaan King Salman, sebelumnya telah mencari cara agar bocah-bocah tersebut mendapat perawatan di luar negeri.
Tetapi hal itu tak bisa dilakukan sehingga mengakibatkan mereka meninggal dunia. Melalui kantor berita Saba yang dikelola Houthi, Kementerian Kesehatan menuturkan kematian bocah-bocah itu cermin situasi kesehatan dan kemanusiaan anak-anak Yaman akibat perang.
Selama hidup, bayi berkelamin laki-laki tersebut harus menggunakan alat bantu bernafas dan diletakkan di dalam inkubator. Para dokter meminta PBB dan organisasi kemanusiaan internasional untuk mengatur pemindahan Abd ke luar negeri
Al-Balbali, kepala unit neonatal, mengatakan petugas medis tidak dapat melakukan bahkan tes diagnostik dasar seperti pemindaian MRI di Yaman, dan tentu saja tidak memiliki peralatan medis untuk memisahkan mereka, jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Perang Yaman ini telah berlangsung selama empat tahun dan puluhan ribu orang tewas akibat konflik ini.