Beauty Influencer: Endorse Kosmetik Jangan Hanya Mau Terima Uang

20 Desember 2018 10:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten spesial, endorse kosmetik ilegal (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konten spesial, endorse kosmetik ilegal (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Lagi cobain brand baru yang kece nih. Produk-produknya sangat recommended buat kamu yang suka makeup long lasting," tulis @avelineagnes, beauty influencer ibu kota saat meng-endorse kosmetik di akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Sudah tiga tahun perempuan yang akrab disapa Agnes itu menggeluti dunia endorsement. Produk yang ia promosikan beragam, mulai dari makanan hingga skin care.
Dalam setiap kegiatan endorse yang ia lakukan, biasanya para online shop memberikan produknya secara cuma-cuma kepada Agnes.
Tak hanya itu, Agnes mengaku, untuk jasa promosi dan review jujur ala Agnes di Instagram, para online shop harus membayar sebesar Rp 800 hingga Rp 2,5 juta sekali unggah di akun pribadinya.
Meski terlihat mudah dan menyenangkan, Agnes menjelaskan bahwa ada tanggung jawab besar di setiap produk endorse yang dipromosikan.
"Kalau aku ambil endorsement aku pasti selalu bilang sama orangnya (online shop), kalau apa yang aku promosikan itu pasti bakal honest review dari aku," ujar Agnes saat ditemui kumparan di Bintaro, Tangerang, pada Selasa (18/12).
Aveline Agnes Beauty Influencer (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aveline Agnes Beauty Influencer (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Agnes mengutarakan bahwa dirinya hanya menerima endorse produk yang ia suka dan berasal dari online shop terpercaya dengan menanyakan lebih dulu kandungan bahan, nomor BPOM juga testimoninya.
ADVERTISEMENT
Bagi Agnes, endorse bukan hanya soal uang atau barang gratisan, tapi tanggung jawab yang besar terhadap para followers nya di Instagram.
"Jadi aku nggak akan bilang 'ini bagus banget' padahal aslinya enggak. Makanya semua produk yang aku ambil itu aku coba dulu, habis aku coba, aku pikir ini bagus gak ya? Kalau misal menurut aku bagus dan layak dipromosikan ke orang, aku pasti promosikan," lanjutnya.
Agnes sadar betul dengan jumlah followers-nya di Instagram yang kini mencapai lebih dari 25 ribu orang, membuatnya lebih berhati-hati dalam memilih produk mana yang layak dipromosikan.
"Jadi aku selalu mikir apakah produk ini jika aku promosiin bisa masuk ke image aku pertama, kedua ke lingkungan kita, ketiga aku biasanya lihat ingredients dinya kalau ada dimethicone, silikon, aku kayak 'oh maaf aku nggak bisa'," terangnya.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa kesulitan, Agnes bercerita, dirinya pernah menjalin kerja sama dengan produk kosmetik asal Korea. Namun ia harus membatalkan pekerjaan tersebut lantaran kosmetik yang diberikan tak cocok dengan warna kulitnya. Tak mau mengecewakan followersnya, Agnes memilih untuk mengembalikan uang dan produk yang sudah ia terima.
"Aku langsung bilang ke dia 'aku nggak suka sama produknya kalau misal kamu mau dibalikin uangnya aku nggak papa'. Kalau misalnya nggak enak pun mending aku balikin, karena aku nggak suka produknya dan menurut aku, aku enggak bisa promosiin aku balikin semuanya, barang sama uangnya," tutur Agnes.
Seiring dengan menjamurnya online shop di Instagram, profesi selebgram kian menjanjikan. Kesempatan tersebut tak dilewatkan begitu saja oleh para artis untuk mendulang rupiah.
ADVERTISEMENT
Namun, seakan tak menyadari fungsi endorse yang dijalankan, banyak artis kecolongan karena ketahuan meng-endorse kosmetik ilegal. Seperti Nia Ramadhani, Nella Kharisma, Via Vallen, dan 4 artis lain yang terseret kasus endorse kosmetik ilegal bernama Derma Skin Care (DSC).
Namun, baik Nia Ramadhani maupun Nella Kharisma mengaku tak mengetahui bahwa kosmetik yang dipromosikan adalah ilegal. Karenanya, Agnes mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya perempuan, agar tak mudah percaya dengan kosmetik yang menjanjikan hasil instan dengan harga murah.
Memeriksa profil si penjual, testimoni, kandungan bahan yang digunakan serta nomor BPOM dinilai penting sebelum membeli sebuah produk.
"Menurut aku kalau itu belinya di olshop, pilih olshop yang memang udah ternama, sudah dikenal sama orang-orang. Mungkin dari mereka (masyarakat) lebih memilah-milah lagi kalau misalkan mau belanja," kata Agnes.
ADVERTISEMENT
Simak selengkapnya dalam konten spesial dengan topik Endorsement Kosmetik Ilegal.