kumplus- Opini Dodi Ambardi 2

Beda Cara Relawan Rayakan Pelantikan Jokowi di 2014 dan 2019

20 Oktober 2019 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo berpose satu jari saat hadi di panggung kampanye akbar. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo berpose satu jari saat hadi di panggung kampanye akbar. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Presiden dan wapres terpilih, Jokowi-Ma’ruf Amin, akan resmi dilantik pada Minggu (20/10) pukul 14.30 WIB. Bagi Jokowi, ini adalah kali kedua ia dilantik sebagai Presiden. Pada 2014 lalu, ia dilantik bersama Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
Di luar seremonial acara pelantikan yang digelar di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, ada perbedaan mencolok antara pelantikan di 2014 dan 2019. Perbedaan ini terlihat dari konsep acara perayaan usai pelantikan yang digelar para relawan.
Apa saja perbedaannya?
Konsep acara syukuran: Dulu meriah, sekarang sederhana.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berjalan bersama Susilo Bambang Yudhoyono selama upacara penyambutan resmi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/10/2014). Foto: AFP / POOL / MAST IRHAM
Pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla digelar pada 20 Oktober 2014. Saat itu, konsep acara pelantikan yang digelar oleh para relawan dan parpol bisa dibilang sungguh meriah.
Sejak pagi, para relawan sudah memadati ruas jalan utama, mulai dari Gedung DPR/MPR di Senayan, Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, hingga Jalan Merdeka Barat dan Jalan Merdeka Utara.
Saat itu, para relawan menggelar beberapa acara panggung sepanjang 5 ruas jalan tadi. Ada satu panggung hiburan di Bundaran HI dan satu panggung besar untuk perayaan di Monas. Berbagai acara musik, parade budaya hingga hiburan sudah digelar sejak pagi.
Relawan Jokowi memadati jalan saat Joko Widodo dan Jusuf Kalla menaiki kereta kencana menuju Istana Negara, Jakarta, kamis (20/10/2014). Foto: AFP /ROMEO GACAD
Acara sengaja digelar sejak pagi di ruas jalan tadi. Sehingga ketika pelantikan usai dan rombongan menuju Istana, Jokowi bisa diarak dan bersalaman langsung dan bertemu para relawan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sebuah bendera raksasa dibentangkan oleh para relawan di Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin sebagai bentuk perayaan. Saat Jokowi melintas, ada pula para relawan yang ‘bertugas’ berdiri dan berbaris sepanjang jalan Sudirman untuk membawa bendera.
Berbeda dari 2014, konsep acara di 2019 dibuat sederhana, alias hanya bertemakan syukuran. Awalnya panitia acara pelantikan menyiapkan acara meriah. Namun, konsep ini batal atas permintaan Jokowi. Alhasil, acara hanya dipusatkan sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Istana Negara.
Relawan Jokowi-Ma’ruf Amin mulai berdatangan ke sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat. Foto: Raga Imam/kumparan
Jokowi memang meminta acara digelar sederhana.
"Saya juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan upacara dan perayaan di dalam pelantikan dilakukan sederhana saja, tapi juga tanpa mengurangi kekhidmatan dan keagungan acara itu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Karena instruksi Jokowi ini, Ketua Panitia Inaugurasi Andi Gani Nena Wea menjelaskan konsep acara meriah jadi batal.
“Ini permintaan dari Pak Jokowi, hampir 70 persen kita cancel,“ kata Andi Gani di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10).
Parade Budaya dan Jumlah Panggung
Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa pendukungnya di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (20/10/2014). Foto: AFP/Bay ISMOYO
Di 2014, acara utama perayaan pelantikan salah satunya adalah parade budaya. Tak tanggung-tanggung, acara parade budaya digelar sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat hingga Istana Negara.
Ada dua panggung utama saat itu. Pertama, panggung besar di Bundaran Hotel Indonesia. Kedua, panggung besar di Monas. Panggung besar di Monas diapit dua kapal terbuat dari bambu sepanjang sekitar 10 meter.
Relawan Jokowi memadati jalan saat Joko Widodo dan Jusuf Kalla menaiki kereta kencana menuju Istana Negara, Jakarta, kamis (20/10/2014). Foto: AFP /ROMEO GACAD
Parade budaya pagi hingga siang hari dipusatkan di Monas. Sementara parade budaya dan hiburan musik dari artis ibu kota dari sore hingga malam hari dipusatkan di Monas. Jokowi juga menyempatkan diri memberi pidato singkat pada malam hari.
ADVERTISEMENT
Namun, pada 2019, tak ada parade budaya. Awalnya panitia berencana menggelar parade budaya, namun batal karena permintaan Jokowi agar konsep acara berlangsung sederhana. Lokasi acara syukuran hanya dari Patung Kuda hingga Istana Negara. Sehingga relawan hanya akan terkonsentrasi di lokasi ini.
“Saya sampaikan, acara syukuran jadi. Dari Patung Kuda, jadi tak ada parade budaya, ini permintaan dari Pak Jokowi, hampir 70 persen kita cancel,“ kata Andi Gani di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10).
Panggung juga hanya akan berdiri di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Andi mengatakan, panggung akan berada di Patung Kuda, Taman Pandang Istana, dan depan Istana Negara atau MK. Tiga panggung ini akan dipasangi layar LED agar relawan dan masyarakat bisa menyaksikan langsung pelantikan.
ADVERTISEMENT
Jokowi dan Ma’ruf Amin rencananya mampir di panggung ini. Bahkan, Jokowi disebut-sebut akan memberikan kejutan.
“Pukul 16.30 WIB, Presiden dan Wapres berhenti di Istana. Yang pasti nanti ada kejutan, dan akan ada doa dari wapres kita, dipastikan, acara doa tersebut berlangsung dari dalam Istana,” tutup Andi.
Dulu diarak dengan kereta kencana sekarang dengan mobil
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menaiki kereta kencana di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/10/2014). Foto: AFP/Bay ISMOYO
Pada 2014, usai dilantik di Gedung DPR, Jokowi dan Jusuf Kalla diarak menggunakan kereta kencana saat menuju Istana. Jokowi dan Jusuf Kalla berada dalam satu kereta kencana dan naik dari Jalan Sudirman hingga sampai di Istana Negara.
Selain Jokowi dan Jusuf Kalla, istri keduanya, Iriana Widodo dan Mufidah Kalla juga diarak menggunakan kereta kencana.
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menaiki kereta kencana usai pelantikan presiden, Jakarta, kamis (20/10/2014). Foto: AFP /ROMEO GACAD
Berbeda dengan 2014, pada pelantikan kali ini, tak ada kereta kencana. Jokowi dan Ma’ruf rencananya hanya akan naik mobil. Namun, belum diketahui mobil apa yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Tidak adanya kereta kencana pada pelantikan kali ini dikarenakan konsep acara memang ingin dibuat sesederhana mungkin.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, Jokowi tak ingin ada karnaval atau kereta kencana karena ingin langsung bekerja.
"Karena Presiden inginkan itu, sudah, jalan saja sederhana tapi tetap khidmat. Beliau ingin segera bekerja, itu poinnya, sehingga tidak perlu ada euforia," kata Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten