Begini Rasanya Pakai Ok Otrip dari Terminal Kampung Melayu

15 Januari 2018 20:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Program transportasi unggulan Gubenur Anies Baswedan, One Karcis One Trip (Ok Otrip) akhirnya resmi diujicobakan hari ini, Senin (15/1). Salah satu rute Ok Otrip yang berlaku selama masa uji coba adalah Terminal Kampung Melayu ke Duren Sawit dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) coba menjajal mikrolet M03 yang disulap melalui Program Ok Otrip menjadi angkot Ok2. Harga tiket yang ditawarkan untuk uji coba hingga 15 April 2018 adalah sebesar 0 rupiah, alias gratis. Perjalanan dari Terminal Kampung Melayu ke Duren Sawit dapat ditempuh selama 46 menit.
Selama masa uji coba yang dimulai hari ini, penumpang tak perlu memiliki kartu Ok Otrip untuk menaiki angkutan ini selama 15 hari ke depan hingga 31 Januari 2018. Kemudian, mulai Februari penumpang diwajibkan memiliki kartu Ok Otrip dengan tarif nol rupiah.
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Sebelum masuk ke dalam angkot, penumpang harus melakukan tap-in yang terletak di bagian dasbor angkot, dengan kartu Ok Otrip. Setelah tap in, penumpang diperbolehkan untuk masuk ke dalam angkot.
ADVERTISEMENT
Berada di dalam angkot Ok2 tidak ada yang istimewa, seperti halnya angkot lainnya. Kursi yang disediakan seperti kursi angkot pada umumnya, duduk berhadap-hadapan dengan penumpang lainnya. Selain itu, selama perjalanan pintu angkot pada penumpang dibiarkan terbuka dan petunjuk keselamatan tidak terpasang di dalam angkot.
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Perbedaan hanya tampak di pengemudi yang berpakai lebih rapi. Jika pengemudi angkot biasanya kebanyakan berpakaian bebas dan mengenakan sandal, sopir angkot Ok2 terlihat rapi menggunakan sepatu dan seragam biru muda.
Dalam perjalanan dari Terminal Kampung Melayu ke Duren Sawit, kumparan melewati Halte Cipinang Kebon Nanas-TPU Kebun Nanas-SDN Ciipinang Besar Selatan-Gang H. Bunen 1- Jalan Simpang Media Masa-Jalan Majalah-Mall Cipinang Indah 1-Universitas Borobudur 1-Simpang Pahlawanan Revolusi 1-Pasar Pondok Bambu 1-Jalan Bambu Ori 1-Jalan Teluk Mandar 1-Gereja Santa Ana 1.
Terminal Kampung Melayu jelang uji coba Ok Otrip (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Kampung Melayu jelang uji coba Ok Otrip (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Sedangkan dari arah sebaliknya, dimulai dari RS Duren Sawit 2-Gereja Santa Ana 2-Jalan Teluk Mandar 2-Pasar Pondok Bambu 2-Simpang Pahlawan Revolusi 2-Universitas Borobudur-Mall Cipinang Indah 2-Jalan Wijaya-Gang H. Bunen 2-SLBN 7 Jakarta-STMT Trisakti 2-Jl Otista III komplek 3-Bidara Cina 2.
ADVERTISEMENT
Sementara sepanjang rute yang dilewati tampak rambu-rambu plang Ok Otrip yang dipasang khusus untuk angkot Ok2, lengkap dengan keterangan nama jalannya.
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Seorang penumpang, Wahyudi (35) menyambut baik adanya Ok Otrip. Namun, Wahyudi berharap kedepannya rambu plang angkot Ok2 perlu ditambah lagi.
"Ditambah lagi plang stopnya, saya lihat masih kurang," kata Wahyudi ditemui kumparan (kumparan.com) saat turun dari angkot Ok2 di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Senin (15/1).
Terminal Kampung Melayu jelang uji coba Ok Otrip (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Kampung Melayu jelang uji coba Ok Otrip (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)